Sunday, June 1, 2014

Utamakan Konsumen Indonesia, Yamaha Tunda Ekspor R25

Utamakan Konsumen Indonesia, Yamaha Tunda Ekspor R25Jakarta - Yamaha kaget pada tingginya permintaan Yamaha YZF-R25. Dalam waktu 1 hari saja ada 2.677 orang yang mendaftar secara online untuk menjadi pemilik pertama motor yang dilepas dengan harga Rp 53 juta tersebut. Rencana ekspor pun kemungkinan akan ditunda.

Motor yang akan menjadi lawan Kawasaki Ninja 250 dan Honda CBR250R ini adalah Baby M1 dengan desain supersport yang dimiliki YZR-M1 jelas terwarisi di YZF-R25 (Mass forward silhouette design), predator headlight dengan sporty air duct di tengahnya dan bagian belakang yang meruncing dengan lampu tipe LED.

Sementara itu, balutan fairing multi layer di kanan dan kiri yang merupakan ciri khas R-Series, serta dilengkapi velg aluminum dengan ban tapak lebar yang pada akhirnya membuat Yamaha menyebut motor ini sebagai superbike yang nyaman dikendarai sehari-hari.

Di jantungnya ada mesin injeksi 4 langkah 2 silinder segaris 250 cc, DOHC direct drive camshaft dengan 8 katup, ruang bakar kompresi tinggi, saluran intake tipe down draft, independen injector 12 lubang, berpendingin cairan, DiASil Cylinder dan Forged piston Yamaha yang telah teruji ketahanannya. Kekuatan mesin motor ini pun sangat besar di kelasnya yakni 26,5 kW atau 36 PS --lebih besar dibanding lawan-lawannya.

Karena hal-hal itu, maka tidak heran kalau motor ini menjadi salah satu motor paling ditunggu. Tidak hanya oleh konsumen Indonesia, tapi juga oleh konsumen dunia.

Menurut rencana awal, Yamaha Indonesia akan menjadi basis produksi motor ini untuk kemudian disebar ke berbagai negara di dunia.

Executive Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manucafturing (YIMM), Dyonisius Beti, memaparkan awalnya bakal ada 2.000 R25 yang akan diproduksi.

"1.000 untuk pasar domestik dan 1.000 untuk ekspor. Tapi karena permintaan di domestik sangat tinggi, kami kemungkinan akan memprioritaskan konsumen Indonesia," katanya.

"Awalnya Agustus kita mulai ekspor, tapi kita reschedule lagi. Mungkin akan banyak negara yang komplain karena motor ini memang merupakan motor yang ditunggu, bukan hanya oleh konsumen Indonesia, tapi juga dunia," ujar Dyon.


0 comments:

Post a Comment