Saturday, January 17, 2015

Mesin Terbakar, NHTSA Selidiki Jeep Cherokee Terbaru

Mesin Terbakar, NHTSA Selidiki Jeep Cherokee TerbaruJakarta - Badan Keselamatan Lalu Lintas Nasional Amerika Serikat atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mulai menyelidiki sekitar 50.415 unit Jeep Cherokee terbaru. Sebab, sebelumnya mereka telah mendapat laporan adanya kasus kebakaran kompartemen mesin pada mobil itu.

Seperti dilaporkan Reuters, Minggu (18/1/2015), NHTSA menerima keluhan dari beberapa konsumen bahwa Jeep model 2015 mereka telah terbakar setelah berjelan beberapa detik dari lokasi parkir. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden ini.

Namun, NHTSA kini mulai melakukan evaluasi tahap awal pada SUV model 2015 itu. Dikabarkan, pemilik Jeep Cherokee iu baru dibeli pada 2 Januari lalu dan insiden kebakaran terjadi dua harib kemudian. Menurut keluhan yang diajukan, SUV itu baru dikemudikan kurang dari 160 km.

Pengaduan lain yang terdata sejak 5 Januari, pemilik Cherokee 2015 telah melihat asap di balik kap mobilnya saat mengemudi. Padahal, mobil yang baru saja dibelinya itu hanya dipacu dengan kecepatan kurang dari 100 km/jam.

Untuk menanggapi masalah itu, NHTSA juga telah mengidentifikasi data laporan sebagai bagian dari program Pelaporan Peringatan Dini terkait dugaan kecacatan. Dengan begitu, NHTSA mulai membuka penyelidikan untuk menilai penyebab, ruang lingkup dan frekuensi dugaan kecacatan itu.

"Kami menyadari insiden ini dan peneliti kami ikut serta sepenuhnya dengan evaluasi awal NHTSA," ujar juru bicara Fiat Chrysler Eric Mayne.

Cherokee terbaru yang diluncurkan pada tahun 2013 lalu ini adalah bagian penting dari rencana Fiat Chrysler untuk meningkatkan keuntungan secara global dengan memanfaatkan merek Jeepnya. NHTSA dan Fiat Chrysler sebelumnya juga telah setuju tentang risiko kebakaran pada SUV Jeep yang tua.

Pada November lalu, badan keamanan telah mendesak pabrikan itu untuk mempercepat upaya perbaikan 1,56 juta SUV Jeep yang beisiko terbakarnya tangki bensin ketika terjadi tabrakan belakang.

CEO Fiat Chrysler, Sergio Marchionne mengatakan, industri otomotif kini lebih sensitif terkait masalah recall. Jika kecendrungan ini terus bergulir, biaya yang lebih tinggi akibat penarikan akan dialami oleh konsumen.


(rgr/arf)

0 comments:

Post a Comment