Saturday, July 11, 2015

Gubernur Aher: Anak Saya Belajar Nyetir, Tapi Tidak ke Jalan Raya

Gubernur Aher: Anak Saya Belajar Nyetir, Tapi Tidak ke Jalan RayaBandung - Pengendara motor maupun mobil di bawah 17 tahun sangat berbahaya jika melaju di jalan raya apalagi untuk sekedar latihan. Selain belum matang secara psikologis, juga belum memiliki dokumen resmi. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melarang keras anaknya mengendarai sepeda motor atau mobil. Namun mereka tetap diajari bagaimana menyetir.

"Saya setuju larangan itu (#nodrivingunder17). Tentu seseorang yang belum 17 tahun, secara psikologi belum dewasa dan juga belum punya SIM. Berbahaya menyetir," ujarnya usai menerima kunjungan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid di Pendopo, Jalan Otista, Bandung, Sabtu (11/7/2015).

Menurutnya seluruh anaknya ia larang menyetir sendiri sebelum usia 17 tahun. Namun mereka sudah diajari bagaimana mengendarai motor dan mobil. Jadi ketika usianya sudah di atas 17 tahun, mereka sudah mahir mengendarai motor atau mobil.

"Mereka paling keliling-keliling di halaman pendopo, tidak berani kalau keluar," ujarnya. Halaman pendopo sendiri memang cukup luas.

Apabila keluar rumah seperti sekolah, mereka diantar. Namun ada salah satu anak laki-lakinya, bernama Halim, yang kini kelas 2 SMA selalu mengendarai sepeda ke sekolah.

"Halim itu bike to school sejak SMP. Dia nya sendiri yang minta. Dia asyik-asyik, orangtuanya yang deg-degan. Karena SMP-nya dulu kan jauh dari rumah, kalau sekarang SMA dekat," ujarnya.





(err/ddn)

0 comments:

Post a Comment