Sunday, January 31, 2016

Ini Strategi GM Indonesia Pasca Tutupnya Pabrik di Bekasi

Ini Strategi GM Indonesia Pasca Tutupnya Pabrik di BekasiJakarta - Setelah produksi Chevrolet Spin dihentikan dan pabriknya di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat ditutup pada 2015 lalu, General Motors (GM) Indonesia belum memberikan sinyal tentang kehadiran MPV baru. Pabrikan itu mengaku kini berkonsentrasi peningkatan layanan kepada konsumen untuk membangun bisnis dengan pondasi yang kuat.

“Tetapi volume penjualan bukanlah target utama kami, karena kami fokus kepada memperkuat pondasi yang kuat. Sehingga, yang kami inginkan adalah stabilitas,” papar Presiden Direktur GM Indonesia Gaurav Gupta, saat pengenalan kantor baru GM Indonesia di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Pernyataan senada diungkapka n Vice President GMIO Sales, Marketing and Aftersales, GM International, Michael Devereux. “Layanan kepada pelanggan berkelas dunia menjadi konsentrasi kami,” ucapnya.

Dia juga menepis spekulasi adanya kemungkinan GM Indonesia untuk memproduksi model baru di Indonesia seiring dengan hadirnya perusahaan kongsi antara SAIC -General Motors- Wuling (SGMW) di Indonesia. Maklum, di pabrikan tersebut GM memiliki saham sebanyak 44 persen.

“Antara SGMW dengan GM Indonesia adalah dua entitas yang berbeda, dua hal yang berbeda. Meskipun GM (di China) memiliki saham SGMW (termasuk di Indonesia) sebesar 44 persen,” tuturnya.

Meski begitu GM masih akan terus memasarkan model-model yang telah ada antara lain Chevrolet Orlando, Spin, Trax, dan Captiva. Bahkan versi anyar Captiva pun sudah disiapkan. "Captiva terbaru? tunggu saja," ucap Gaurav.

Sebelumnya banyak kalangan memperkirakan kehadiran SGMW atau Wuling akan memproduksi low MPV untuk menggantikan Chevrolet Spin. SGMW Indonesia sejak Agustus 2015 lalu telah membangun pabrik di areal seluas 60 hektar di Sukamahi, Cikarang, Bekasi Jawa Barat.

Pabrik yang memiliki kapasitas produksi 150.000 unit per tahun itu mulai berproduksi pada 2017 mendatang. Adapun MPV yang dihasilkan diperkirakan mengusung mesin 1.500 cc dengan basis platform MPV Wuling Hongguang yang selama ini telah dipasarkan di China.

Mobil itu disebut juga mengadopsi teknologi milik GM. Hal itu tak ditampik oleh Presiden Direktur PT SGMW Wuling Indonesia, Xu Feiyun saat ditemui di Jakarta akhir pekan lalu.

“Ya tentunya (GM) akan berperan dalam memberikan kontribusi (teknologi) dalam produksi. Sebab, (GM) memiliki saham 40 persen lebih di SGMW,” ucapnya saat ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.



(arf/arf)

0 comments:

Post a Comment