Tuesday, January 5, 2016

Ini Teknologi yang Buat Mobil Makin Ringan Tapi Kuat

Ini Teknologi yang Buat Mobil Makin Ringan Tapi KuatLos Angeles - Beberapa tahun terakhir banyak pabrikan memikirkan bagaimana caranya melahirkan mobil yang ringan, namun tetap kuat. Ya semuanya itu dilakukan untuk memproduksi kendaraan yang lebih efisien.

Saat ini, serat karbon banyak dipilih produsen terutama produsen mobil sport yang membuat kendaraan lebih ringan, kuat dan efisien. Namun satu minusnya adalah harganya yang mahal.

Kemampuan untuk memproduksi serat karbon dalam volume yang besar untuk mobil massal juga belum bisa terpenuhi. Meski kekurangan itu mulai diatasi BMW yang menggunakan teknologi Carbon Core pada Seri 7 terbaru.

Teknologi-teknologi pun kian berkembang. Kini seperti dilansir motorauthority, Selasa (5/1/2016), para peneliti dari UCLA Henry Samueli School of Engineering di Los Angeles, mengatakan, mereka telah menemukan formula baru untuk sebuah logam baru yang bisa diselipkan di di dalam tubuh kendaraan.

Bahkan logam baru ini dikatakan memiliki sifat seperti serat karbon, ringan namun sangat kuat.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature, menyatakan logam akan akan dicampur dengan magnesium dan partikel nano ceramic silicon carbide. Dengan komposisi ceramic silicon carbide sekitar 14 persen dan magnesium sebesar 86 persen.

Dikatakan magnesium sudah digunakan secara luas di mobil karena sangat ringan, tetapi tidak kaku. Sebaliknya, sebuah logam baru memiliki rasio kaku-bobot yang sangat menguntungkan, yang dikenal di kalangan ilmiah sebagai modulus.

Pengujian awal pun dilakukan dan menghasilkan rekor baru. Bahkan logam campuran ini dinilai tangguh bahkan dalam suhu yang sangat tinggi.

Sehingga struktur ini juga sangat ideal untuk menjadi bahan material pesawat terbang, bangunan, mobil, bahkan pesawat ruang angkasa.

Namun penemuan ini bukan tanpa kendala. Yaitu bagaimana menemukan cara untuk menguraikan dan menstabilkan partikel nano saat magnesium itu dalam keadaan cair.

Meski demikian para peneliti mengatakan mereka juga telah mengembangkan dan menemukan metode terbaru yang tidak hanya mengandalkan magnesium.


(lth/ddn)

0 comments:

Post a Comment