Wednesday, April 17, 2013

Premium Beda Tipis dengan Pertamax, Pengguna Siap Hijrah

Premium Beda Tipis dengan Pertamax, Pengguna Siap Hijrah Jakarta - Jika subsidi BBM dicabut atau dinaikkan, maka Premium akan memiliki harga jual yang tidak terlalu jauh berbeda dengan harga jual BBM non subsidi seperti Pertamax. Jika pemerintah mengeluarkan opsi ini, tiada pilihan lain, pengguna mobil siap hijrah.

"Kalau harganya naik tinggi? Sudah pasti saya pindah ke Pertamax," kata Saiful pengendara mobil kepada detikOto.

Begitu juga dengan pendapat Wepi yang lebih memilih bensin ber-oktan tinggi. "Kalau sampai Premium di angka Rp 7.000 lebih baik pindah ke Pertamax," jawab tegas wepi.

Sama halnya dengan Zaini yang berencana akan pindah jika premium naik terlalu tinggi.

"Maksimum premium naik maksimal hingga Rp 6.000 saja. Kalau harganya Rp 8.000 baru saya akan pindah ke Pertamax," kata Zaini.

Subsidi Bensin Jangan Dihilangkan

Namun masyarakat pengguna mobil masih berharap pemerintah jangan sepenuhnya menghilangkan subsidi bensin.

"Kalau premium dihilangkan saya tidak setuju, kasihan dengan segmen bawah. Karena harga bensin beroktan yang lebih tinggi masih terlalu mahal. Lebih baik dinaikkan saja," ucap Rizal.

Begitu juga dengan Rukiat yang tengah mengisi tangki mobilnya dengan Pertamax. "Dihilangkan? Tidak setuju Kasihan sama yang lainnya Pak. Dipantau saja pemakaiannya," kata Rukiat.

"Kalau saya jangan sampai naik, karena kita kerja dari bahan bakar minyak ini. Nanti kita makan apa pak? Tapi kita kan orang kecil kita sih hanya bisa ikutin saja, Dan jangan dihilanhkan juga pak," ucap pengendara pikap Hartono yang mengaku asal Kramat Jati Jakarta Timur.

(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment