Thursday, June 20, 2013

Michelin: Bikin Ban Tidak Gampang

Michelin: Bikin Ban Tidak Gampang Jakarta - Dalam membuat ban baru, ternyata tidaklah sembarangan. Michelin misalnya, mereka butuh waktu 18 bulan dan uji coba hingga 1,3 juta km sebelum akhirnya sebuah varian ban bisa dipasarkan.

Country Director Michelin Indonesia Jean-Charles Simon memaparkan kalau ada jalan panjang yang harus dilewati setiap 'calon ban' untuk bisa dipasarkan.

Sebelum membuat sebuah produk, Michelin lanjut Simon akan melakukan survei terlebih dahulu untuk memahami kebutuhan pelanggan.

Hasil dari riset ini mencakup data mengenai kondisi jalan dan cuaca mulai dari yang paling ekstrem di musim panas sampai dengan yang paling lembab di musim hujan.

Survei ini didukung oleh Focus Group Discussion yang dilakukan secara mendalam untuk mengakomodasi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan terhadap sebuah ban, terkait dengan kondisi jalan dan cuaca, termasuk di Indonesia.

Survei ini kemudian ditarik kesimpulan apa yang dibutuhkan pelanggan. Untuk Indonesia, banyak masyarakat Indonesia selain membutuhkan keamanan berkendara juga meinginginkan kenyamanan dan ketenangan dalam berkendara.

Berangkat dari temuan ini, Michelin kemudian mendesain, merancang dan menguji coba 'calon produk' tersebut.

"Butuh waktu 18 bulan untuk merancang, mendesain dan membuat sebuah ban baru. Ban itu juga harus lulus uji kami sepanjang 1,3 juta km," jelas Simon.

Standar tinggi yang ditetapkan Michelin itu menurut Simon dilakukan untuk memastikan bahwa setiap konsumen Michelin menggunakan produk dengan tingkat keamanan dan kenyamanan tertinggi.

Hingga saat ini, Michelin tercatat memproduksi berbagai jenis ban untuk berbagai kebutuhan setiap kendaraan, termasuk pesawat, mobil, sepeda, sepeda motor, kendaraan pengangkut tanah/material, peralatan pertanian dan truk.

Di Indonesia, ban Michelin telah hadir selama lebih dari 15 tahun sebelum pada akhirnya di dirikan PT Michelin Indonesia pada bulan April 2011.

(syu/ddn)

0 comments:

Post a Comment