Seperti Ini Cara Kerja Sistem Hybrid Si Dewa Banteng Lamborghini

Jakarta - Dewa Banteng Lamborghini, Asterion menjadi supercar pertama Lamborghini yang menggunakan teknologi plug-in hybrid. Selain wujudnya yang dipamerkan, produsen supercar asal Italia itu juga membeberkan bagaimana cara kerja sistem hybrid yang digendongnya.

Dilansir laman Worldcarfans dari Maxim, Senin (6/10/2014) Lamborghini membeberkan cara kerja sistem hybrid pada Asterion melalui video. Dari video itu dijelaskan bagaimana proses penggantian sistem gerak roda sesuai dengan kebutuhan.

Lamborghini Asterion dibekali dengan mesin V10 berkapasitas 5.2-liter yang mampu menghasilkan tenaga 610 hp. Mesin itu dikawinkan dengan 3 motor listik yang dapat menghasilkan tenaga hingga 300 hp. Jika disatukan maka dapat menghasilkan tenaga hingga 910 hp.

Bila mode hybrid yang dipilih maka supercar ini akan berjalan dengan motor listriknya saja dan bekerja sebagai mobil berpenggerak roda depan. Jika sudah berjalan 50 km/jam pembakaran mesin akan mengaktifkan menjadi penggerak semua roda.

Jika menekan tombol Zero yang ditempatkan dibagian bawah kemudi, maka mesin V10 akan mati kemudian supercar ini akan bergantung pada tenaga yang dihasilkan oleh 3 motor listriknya saja. Dalam model ini, banteng Lamborghini ini bisa berjalan hingga jarak 50 km dan berakselerasi hingga 125 km/jam.

Dengan menggunakan mesin konvesional dan 3 motor listrik, maka Lamborghini mengklaim Asterion ini memiliki konsumsi bahan bakar 4,2 liter per 100 km dan emisi CO2 sebesar 98 g/km.

CEO Lamborghini Stephan Winkelmann membeberkan, beberapa elemen yang ada pada Asterion akan dipakai pada SUV pertamanya, Urus. Ia juga menegaskan tidak begitu suka dengan mobil hybrid, jika nantinya Asterion masuk jalur produksi maka ia menginginkan Asterion hanya memiliki mesin pembakaran internal tanpa bantuan motor listrik.

Penasaran bagaimana cara kerja sistem hybrid pada Lamborghini Asterion? Simak videonya di bawah ini!