Thursday, October 15, 2015

Hampir Mustahil Ada Pabrik V-Kool di Indonesia

Hampir Mustahil Ada Pabrik V-Kool di IndonesiaJakarta - Proses pembuatan kaca film mobil V-Kool membutuhkan teknologi canggih serta biaya yang tidak sedikit. Pihak PT V-Kool Indo Lestari selaku exclusive master franchise V-Kool mengatakan hampir mustahil untuk mendirikan pabrik V-Kool di Indonesia.

Produksi kaca film V-Kool saat ini dilakukan dua negara yakni di Palo Alto, Amerika Serikat serta Dresden, Jerman. Pabrik V-KOOL yang terdapat di Palo Alto menggunakan proses complex sputter metalized dan multi layered dielectric coating sebagai tahap produksi kaca film.

Untuk melakukan proses tersebut membutuhkan biaya investasi yang fantastis yakni US$ 24 juta atau sekitar Rp 321,2 milia. Proses di Palo Alto tersebut menggunakan mesin canggih Multi chamber DC Magnetron Sputtering Machine yang menjadi "rahasia" dapur V-Kool.

Teknologi tersebut mampu menghasilkan lapisan yang sangat tipis bahkan diklaim lebih tipis dari rambut. Selain itu, teknologi Multi Sputtering menjadi salah satu yang digunakan V-KOOL dengan partikel logam seperti emas untuk menolak panas serta ketahanan.

Melihat besarnya biaya yang digelontorkan serta teknologi canggih dalam proses produksi, hampir mustahil jika Indonesia memproduksi sendiri kaca film tersebut.

Vice President PT V-Kool Indo Lestari, Linda Widjaja berpendapat bahkan negara produsen terbesar seperti China juga tidak mungkin untuk mendirikan pabrik kaca film tersebut disana.

"Hampir mustahil untuk mendirikan pabrik V-Kool di Indonesia. Belum ada kemungkinan produksi di Indonesia bahkan China sekalipun. Investasinya juga besar dan resep dipegang oleh pabrik di Amerika Serikat dan Jerman. Kita enggak bisa berbuat apa-apa," ujar Linda di Kantor V-KOOL Indo Lestari, Jakarta pada Kamis (15/10/2015).

Indonesia sendiri saat ini masih mengimpor kaca film V-Kool yang diproduksi di Amerika Serikat. Distribusi disebar ke 81 outlet V-Kool yang terdapat di 36 kota seluruh Indonesia.

Head of Marketing PT V-Kool Indo Lestari, Yusuf Suseno menambahkan perkembangan konsumen V-Kool di Indonesia semakin besar dan berbagai penghargaan telah diraih V-Kool. “Salah satunya tahun kemarin kami mendapat rekor MURI sebagai kaca film berlapis emas pertama di dunia,” ujarnya dalam workshop khusus untuk media.

Materi yang disampaikan pada workshop edukasi pagi ini antara lain seputar perkembangan kaca film pada mobil, teknologi yang diterapkan dalam pembuatan kaca film, serta cara memilih spesifikasi kaca film yang tepat sesuai kebutuhan konsumen.

Teknologi V-KOOL mengacu pada penolakan panas di jendela ketimbang penyerapan panas. Kaca film V-Kool membiarkan 77% cahaya untuk masuk sementara dan menolak lebih dari 96% infra merah serta 99% sinar ultra violet.


(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment