New Delhi - Mahkamah Agung India akhirnya melarang penjualan mobil baru bermesin diesel dan menetapkan pajak yang tinggi terhadap truk 'berusia tua' yang masuk kota New Delhi.
Larangan yang berlaku hingga 31 Maret 2016 itu bertujuan untuk mengurangi kadar polusi di kota tersebut.
Seperti dilaporkan Autoevolution, Kamis (17/12/2015), larangan itu berlaku untuk mobil bermesin diesel dengan kapasitas 2.000 cc atau lebih.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Society of Indian Automotive Manufacturer, 37 persen dari total kendaraan penumpang yang dijual di India sampai Maret 2015 berupa varian diesel.
Sementara, 90 persen dari SUV dan kendaraan serbaguna yang dijual tahun lalu menggunakan mesin diesel. Maklum, mobil jenis ini lebih murah ketimbang mobil bermesin dengan bahan bakar bensin.
Beberapa kendaraan terlaris di India, seperti Mahindra & Mahindra Scorpio, Tata Motors 'Safari dan Sumo, Toyota Innova, Mitsubishi' Pajero dan produsen mobil mewah sepertiÃÂÃÂ Mercedes-Benz, BMW, dan Audi akan menerima dampak dari larangan penjualan itu.
Namun, pengadilan menegaskan, orang kaya tidak bisa membeli mobil mewah bermesin diesel, karena sisa pembakaran mobil ini mempengaruhi tingkat kondisi kesehatan masyarakat.
Sedangkan truk yang dikenai pajak tinggi adalah truk yang telah berusia 10 tahun atau lebih. "Hakim telahÃÂÃÂ mengakui kondisi darurat kesehatan masyarakat," kata Sunita Narain, direktur Pusat Sains dan Lingkungan India.
New Delhi dianggap memiliki udara paling tercemar di dunia, yang diukur dengan tingkat partikel kecil yang tinggi. Partikel itu bisa menyelusup ke paru-paru orang dan menyebabkan masalah kesehatan.
Menurut World Health Association, beberapa waktu lalu, di saat ada perayaan hari besar festival Hindu Diwali, banyak pengguna mobil diesel yang menggunakan mobilnya. Walhasil, tingkat polusi udara kota New Delhi 40 kali dari ambang batas yang ditetapkan.
(arf/ddn)