Friday, February 19, 2016

Orang China Lebih Suka Beli Mobil Secara Tunai, Ini Alasannya

Orang China Lebih Suka Beli Mobil Secara Tunai, Ini AlasannyaLiuzhou - Sebanyak 70 persen lebih pembeli mobil di Liuzhou, Guangxi, China, membeli mobil secara tunai. Alasan rasional karena bunga yang tidak menguntungkan dan penurunan nilai ekonomis dari barang yang dibeli menjadi alasan utamanya.

"Orang berpikir, bahwa membeli mobil yang nilai ekonomis dan umur fungsionalnya berkurang setiap tahun harus dibayar tunai. Sebab, suku bunga yang dibayar tidak turun meskipun sudah bertahun-tahun dibayar," tutur Zhong Zhen General Manager diler Wuling dan Baojun di Liuzhou, Guangxi, Jumat (19/2/2016).

Menurutnya, dengan fakta seperti itu konsumen di China mengaku tak ingin memikul beban dua kali - pembayaran bunga dan penurunan nilai mobil - secara bersamaan saat membeli mobil. Terlebih bunga yang dipatok lembaga pembiayaan mencapai 9 -12 persen. Sedangkan bunga bank 3 - 5 persen.

Diler Wuling di Liuzhou (Arif Arianto)


"Bunga sebesar itu dirasa cukup tinggi oleh konsumen," kata dia.

Pertimbangan lainnya bagi konsumen sebelum membeli mobil adalah merek dan layanan purna jual yang diberikan agen pemegang atau diler dari merek tersebut. Walhasil, program diskon maupun iming-iming tambahan aksesoris kurang diminati calon pembeli.


Tentu, ini berbeda dengan perilaku atau motif konsumen di Indonesia. Di Tanah Air, sekitar 70 persen pembelian dilakukan secara kredit.

Menyikapi hal ini, SGMW Indonesia akan menyediakan lembaga pembiayaan lokal Indonesia untuk membantu proses transaksi.

"Sehingga konsumen akan lebih mudah," kata Network Development Director SGMW (Wuling) Indonesia, Nathan Sun.

Dia mengatakan, memang ada perbedaan cara pandang dan budaya konsumen Indonesia dengan China. Di Negeri Tirai Bambu, orang berpikir pengeluaran harus lebih kecil dibanding pendapatan. Orang akan mengalokasikan pendapatan untuk konsumsi, tabungan, kebutuhan pendidikan, dan sebagainya.

"Sehingga, membeli mobil yang merupakan kebutuhan kedua atau ketiga mereka menunggu sampai tabungannya cukup," kata Nathan.

Selain itu, sejak 2009, pemerintah China memberikan insentif berupa potongan pajak bagi konsumen yang membeli mobil bermesin dengan kapas itas kecil. Mobil dengan mesin kurang dari 1.000 cc potongan pajaknya lebih dari 50 persen, dan 1.500 cc atau lebih kurang dari 50 persen. Dengan stimulus itu, maka banyak orang di China membeli mobil, dan itu dilakukan secara tunai. Karena itulah, tak jarang ada orang yang membawa uang tunai, sebagian ada juga yang membawa uang recehan ke diler untuk membeli mobil.




(arf/ddn)

0 comments:

Post a Comment