Wednesday, April 6, 2016

Digempur Produk Baru, Penjualan Motor Bulan Maret Diperkirakan Naik

Digempur Produk Baru, Penjualan Motor Bulan Maret Diperkirakan NaikJakarta - Penjualan sepeda motor di bulan Maret 2016 diprediksi naik. Salah satu pemicunya adalah banyaknya produk baru yang diluncurkan oleh agen pemegang merek (APM) anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia.

Menurut prediksi Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala, penjualan sepeda motor naik 15 hingga 20 persen jika dibandingkan bulan Februari 2016 lalu. Sebagai pengingat, pada Februari lalu tercatat sebanyak 524.864 unit sepeda motor dilepas.

"Datanya (data penjualan sepeda motor anggota AISI bulan Maret) sebenarnya belum keluar. Tapi menurut saya sih perkiraannya dekat-dekat angka 600 ribuan lah. Mung kin naik sekitar 15-20 persen. Bulan lalu (Februari) kan 524 ribu," kata Sigit kepada detikOto melalui sambungan telepon, Rabu (6/4/2016).

Sigit mengatakan, perkiraan kenaikan penjualan sepeda motor ini dipicu oleh daya serap yang cukup bagus jika dilihat dari tren di dua bulan pertama tahun 2016. Selain itu, adanya produk-produk baru yang diluncurkan di awal tahun juga menjadi salah satu pemicunya.

Untuk diketahui, semua anggota AISI yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS di awal tahun telah meluncurkan motor-motor barunya. Hal itu lah yang menjadi salah satu faktor perkiraan kenaikan penjualan sepeda motor.

"Ya gini, ini kan berupa distribusi belum termasuk ritelnya. Kalau melihat tren Februari kan daya serap pasar cukup bagus, dibarengi Maretnya. Ya salah satunya itu (banyak produk baru di awal tahun). Terus kondisi situasi ekonominya so far stabil," ujar Sigit.

Namun, menurut Sigit, penjualan sepeda motor di Januari-Mar et 2016 dibanding Januari-Maret 2015 diperkirakan masih menurun. Tapi, penurunannya sedikit lebih baik daripada penjualan pada Januari-Maret 2015 dibanding Januari-Maret 2014.

"Secara overall, kita dibandingin tahun lalu sudah lebih baik. Cuma masih minus. Terutama dibandingin year to date Januari-Maret tahun lalu itu kan minus 19 persen dibanding 2014. Kalau tahun ini dibanding 2015 kita sedikit lebih baik. Kalau yang lalu minus 19 persen ini, mungkin (Januari-Maret) tahun ini minusnya enggak sampai 15 persen," jelas Sigit.

Penurunan penjualan dibanding 2015 itu, kata Sigit, disebabkan oleh kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang masih tinggi. Jadi, daya beli sepeda motor masih belum optimal.

"Kebutuhan pokok masih tinggi, jadi pembelian belum begitu optimal. Kita harapkan nanti di second quarter lah ada kenaikan," ucapSigit.


(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment