Wednesday, April 6, 2016

Mengintip Pembuatan Motor Listrik ITS-Garansindo

Mengintip Pembuatan Motor Listrik ITS-GaransindoSurabaya - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) telah berhasil membuat motor skutik listrik. Namun perjuangan itu tidak mudah. Perlu kerja keras dari para mahasiswa jurusan teknik mesin tersebut.

"Garansindo ingin mengembangkan produk otomotif lokal. Kami ketemu, nyambung, dan akhirnya disepakati membuat motor listrik. MoU nya April 2015," ujar Ketua Tim Peneliti Motor Listrik sekaligus dosen pembimbing M Nur Yuniarto kepada wartawan di Gedung Pusat Unggulan Iptek-Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS, Rabu (6/4/2016).

Ada enam mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini. Mereka adalah Huda Rencana Panjaitan Sakti Wangi (Project Manager), Yoga Uta dan Ayuning Fitri Desanti (Motor Listrik), Bagus Mukhlisin dan Galih Priyo Atmojo (Controller), dan Grangsang Sotyaramadhani (Monitoring System). Selain mereka, ada 10 mahasiswa lain yang kapasitasnya ikut membantu. Pembuatan dilakukan di gedung PUI-SKO yang juga berfungsi sebagai workshop.

Pembuatan motor listrik yang disepakati berbentuk skuter dimulai pada bulan Juni lalu. Pembuatannya dilakukan mulai dari nol. Para mahasiswa ini bekerja ngebut karena targetnya motor listrik ini hendak ditampilkan pada Indonesia Motor Show (IMS) 2015 yang dilangsungkan pada bulan September. Dalam waktu dua bulan, enam mahasiswa yang bertanggung jawab terhadap pembuatan motor listrik ini bekerja lembur.

Rangka motor ditampilkan di IIMS lalu


"Sebenarnya nggak susah. Yang jadi penghalang hanya waktu," ujar Grangsang.

Karena waktu yang diberikan amat mepet,  maka yang bisa dihasilkan hanyalah pra purwarupa (pre prototype) berupa sasis dan sistem penggerak. Motor tersebut hanya berupa rangka namun sudah bisa menggerakkan ban meski belum bisa ditunggangi. Pra purwarupa itulah yang dipamerkan selama IMS 2015.

Setelahnya, pra purwarupa itu diangkut kembali ke Surabaya. Pada bagian ini, tim mulai memasangkan 'baju' untuk menutupi rangka. Untuk bodi, tim menggunakan plat besi. Ternyata memasang pelat besi untuk dibuat bodi motor cukup menyita. Perlu ketelitian agar satu bagian dengan bagian bisa sama, pas, dan presisi.


"Nggak susah sih tapi butuh waktu lama," lanjut Gringsang.

Dibutuhkan waktu selama lima bulan untuk membuat 'baju' motor listrik tersebut. Pada Februari 2016, motor listrik tersebut sudah menjadi sebuah purwa rupa (prototype). Secara fisik, motor tersebut sudah jadi. Namun riset terus dilakukan terutama terhadap mesin.



Utak-atik sebagai bagian dalam riset tersebut berimbas kepada uji coba. Motor listrik tersebut belum diuji coba secara maksimal sehingga performa dan kehandalannya belum bisa diketahui, termasuk top speed nya. Motor berwarna putih itu hanya ditunggangi sebatas berjalan normal.


(iwd/ddn)

0 comments:

Post a Comment