Sunday, June 26, 2016

Jangan Jadi 'Maling' di Jalan Raya

Jangan Jadi Jakarta - Keamanan dan keselamatan berkendara di jalan menjadi perhatian khusus mengingat angka kecelakaan dan korban jiwa terbilang tinggi. Keselamatan berkendara sebaiknya dimulai dari diri sendiri.

Banyak kasus ketika kita sudah menerapkan cara berkendara yang aman, namun pengguna jalan lain tak menerapkan hal yang sama. Untuk itu, menurut instruktur keselamatan berkendara Rifat Drive Labs, Citra Ayu Lestari, keselamatan berkendara diawali dari diri sendiri.

Citra mengibaratkan lalu lintas seperti sebuah ruangan dengan pintu dan jendela. Etikanya, memasuki ruangan itu harus lewat pintu dan sebuah pintu itu diibaratkan sebagai jalur semestinya yang dilewati pengendara. Sementara jendela d ianalogikan sebagai jalur yang bukan hak pengendara.

"Bisa enggak lewat jendela? Bisa tapi enggak etis dan bisa dianggap maling. Kita analogikan ini sebagai jalan raya, pintu itu sebagai jalan raya, kemudian jendela adalah sisi-sisinya, ada trotoar, zebra cross, jalur busway. Di jalan raya kita sering lihat orang-orang lewat trotoar, lewat jalur busway. Berarti secara tidak langsung kita menyebutnya sebagai maling di jalan raya. Maling hak orang lain," kata Citra saat sharing soal keselamatan jalan raya di acara Welovehonda Community Gathering bersama detikOto di Jakarta, Minggu (26/6/2016) malam.

Menurutnya, masih banyak pemotor yang menjadi 'maling' di jalan raya. Salah satu hal yang paling disorot adalah 'maling' hak bus TransJ dengan memasuki jalur busway.

"Penjarah jalur TransJakarta itu kebanyakan pemotor. Sebanyak 94,5 persen itu isinya pemotor. Selain itu, pelanggaran paling banyak itu adalah melawan arus, diikuti dengan kelengkapan surat-s urat, menurunkan-menaikkan penumpang di sembarang tempat dan penggunaan helm," ucap Citra.
(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment