Thursday, December 27, 2012

Pemerintah Ping-pong Program Konversi BBM ke BBG

Pemerintah Ping-pong Program Konversi BBM ke BBG Jakarta - Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) gagal dilakukan Kementerian ESDM tahun ini. Tahun depan program ini akan diserahkan ke Kementerian Perindustrian.

"Tahun 2013 (program konversi BBM ke BBG) itu kewenangan pengadaan alat konversi itu tidak lagi di Kementerian ESDM, tetapi di Kementerian Perindustrian," kata Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (27/12/2012).

Dikatakan Rudi, gagalnya program konversi BBM ke BBG tahun ini karena angggaran program tersebut Rp 1,8 triliun hanya untuk tahun 2012.

"Di mana dana Rp 1,8 triliun tersebut dimaksudnya untuk membangun 33 SPBG dan pengadaan 14.000 converter kit. Namun karena baru rencana itu dimulai Juni, terus kemudian baru urusan teknis dan standar memakan waktu 2-3 bulan dan September baru mulai tender, November baru dapat pemenang dan uang Rp 1,8 trilun tersebut harus habis digunakan pada 15 Desember 2012, tidak mungkin dong," ucap Rudi.

Kebuntuan terjadi, kata Rudi, manakala program tersebut ternyata tidak dikehendaki Menteri Keuangan menjadi program multiyears.

"Ya uang itu harus dikembalikan ke negara, andaikata Menteri Keuangan setuju dijadikan proyek multiyears, maka uang itu masih bisa digunakan tahun 2013, tapi karena Menkeu takut tersangkut lagi seperti kasus Hambalang yang ikut dibawa-bawa karena menyetujui menjadi proyek multiyear, Menkeu nggak berani," ungkap Rudi.

Dan walaupun pengadaan converter kit sekarang ada di Kementerian perindustrian, kata Rudi, agar tetap terus jalan program ini, pihaknya mengalang pihak swasta untuk ikut andil dalam program ini.

"Di mana Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan Astra pasang converter kit, buat bengkel pemasangannya, tapi tentunya mereka tidak mau gratis. Mungkin harus kita beri lisensi atau beri apa disebutnya, stempel atau apapun sedemikian rupa supaya swasta itu mau dari yang memasang dan memperbaiki, kalau ada yang rusak converter kit-nya bisa ke Astra," jelas Rudi.

Adapula kerjasama dengan pihak swasta yakni Carrefour (PT Trans Carreffour) dengan membangun SPBG Mobile di dekat lapangan parkir. "Carrefour sudah mau kerjasama bangun SPBG Mobile di lapangan parkir, karena kalau membangun SPBG yang fix seperti Pertamina agak lama," cetus Rudi.

0 comments:

Post a Comment