Wednesday, January 2, 2013

'Rasyid Rajasa Mungkin Sedang Lelah'

Jakarta - Kecelakaan maut yang melibatkan putra bungsu Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Rasyid Amrullah Rajasa menuai perhatian. Melihat kecelakaan yang terjadi di waktu subuh, besar kemungkinan Rasyid tengah mengalami kelelahan.

Pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan kalau seorang pengemudi haruslah bijak ketika mereka merencanakan perjalanan atau berkendara di jalan raya. Karena kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja.

"Setiap pengendara sebelum berkendara haruslah memastikan beberapa hal. Pertama, mobilnya layak jalan, kedua kesehatannya memungkinkan untuk dia membawa kendaraan dan ketiga dia benar-benar mampu mengendalikan kendaraannya," jelas Jusri kepada detikOto.

Lebih lanjut dia menjelaskan kalau dalam kasus Rasyid, faktor kelelahan kemungkinan besar menjadi penyebabnya meski kepastian masalah ini tetap harus dibuktikan. Waktu kejadian yang terjadi antara jam 5-6 subuh, lanjut Jusri, adalah waktu tidur manusia.

Itu sudah diluar siklus tidur. Pada jam-jam itu, kemampuan kognitif dan perfektif manusia sudah menurun drastis walaupun tanpa ada pengaruh obat-obatan atau minum. Hal tersebut diperparah dengan visibilitas yang masih belum seterang siang. Seharusnya, kalau sudah tidak kuat, tidak boleh mengemudi.

"Sebagai gambaran, kalau kita ngantuk dan berkedip 1 detik saja ketika kita berkendara dalam kecepatan 60 km/jam, itu berarti mobil sudah berjalan 17 meter tanpa kita kendalikan. Kalau berkedip 1 detik di kecepatan 80 km/jam, maka jadi 25 meter. Jadi faktor kelelahan memang berbahaya tapi sering kali di sepelekan," lugasnya.

Karena itu, Jusri pun menyarankan agar tiap pengendara siapa pun dia berpikir lebih bijak ketika sedang berkendara di jalanan. "Kalau memang kita berencana party, maka jangan mengemudi, jangan memaksakan. Lebih baik kita naik taksi. Karena ketika dia memaksakan, dia itu ada di medan perang, dia berkedip, ranjau meledak," jelasnya.

"Saya tahu anak ini, dia teman anak saya di UK, dia orangnya tidak neko-neko seperti yang lain. Dia anak baik. Hanya saja memang ada dua faktor yang mungkin menyebabkan dia kecelakaan ini, satu faktor kelelahan, satu lagi apes, karena kecelakaan bisa menimpa siapa saja," ujarnya.

Sementara itu, ketika berbicara terkait mobil Luxio yang ditabrak Rasyid, Jusri juga memberi catatan-catatan. "Pertama, di baris ketiga dia bikin bangku model angkot, hadap-hadapan, bukan menghadap ke depan, penumpang di dalam Luxio itu dikabarkan ada belasan, padahal dengan kondisi Luxio standar, maka seharusnya mobil itu hanya diisi oleh 8 orang saja," katanya.

"Luxio ini juga dikatakan, dijadikan angkutan umum. Padahal itu menyalahi aturan karena mobil pribadi tidak boleh dipakai untuk angkutan umum," tuntasnya.

0 comments:

Post a Comment