Friday, November 28, 2014

Mengunjungi Rumah Pengasingan Soekarno di Ende

Mengunjungi Rumah Pengasingan Soekarno di EndeEnde - Tim Viar Jelajah Indonesia mengunjungi tanah Flores, NTT. Di sini lah Presiden pertama RI, Soekarno pernah diasingkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1934-1938.

Pada masa itu, pulau Flores sangat sulit diakses, sehingga dianggap paling tepat menjadi wilayah yang terisolasi.

Perjalanan dilanjutkan riding selama dua jam ke situs megalitik desa Bena, Kecamatan Ngada, Bajawa di kaki Gunungapi aktif Inerie.

Di lokasi ini ditemui 45 rumah adat, ditempati 9 suku adat; Bena, Ago, Ngadha, Kopa, Dizi, Deru Lalu Sewa, Deru Selo May, Wato dan Dizi Kaz. Setelah dari desa Bena, mengunjungi Danau Ranamese di dataran tinggi Bajawa.

Matahari mulai condong ke barat, tim VJI riding ke Labuan Bajo via Ruteng. Kondisi jalan sangat baik, dengan tantangan jalan berliku-liku, mengikuti kontur bukit, serta menawarkan pemandangan dataran tinggi Ruteng yang sejuk.

Kami sungguh takjub, selain panorama yang tiada henti dihadirkan berganti di balik helm, termasuk infrastruktur pembangunan jalan yang mulus, berkelok-kelok. Andai Valentino Rossi putra daerah Ruteng, Flores, tentunya jalanan ini menjadi arena latihannya.

Tidak terasa, tim VJI telah melahap on road 230 km, dengan total 5,5 jam riding dan 8 jam perjalanan, dari Ende ke Labuan Bajo, NTT. Pantai yang indah, lengkap dengan teluk, turut menyambut kami jelang malam.

Mengistirahatkan kekaguman kami bersama Cross X 200 SE untuk trip berikutnya, Labuan Bajo Ke Bima, NTB.


(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment