Saturday, December 6, 2014

Penjualan Motor di Riau 2015 Terancam Harga Minyak Dunia

Penjualan Motor di Riau 2015 Terancam Harga Minyak DuniaPekanbaru - Penjualan sepeda motor di Riau yang saban tahunnya mencapai 170 - 180 ribu unit ditopang oleh perekonomian masyarakat yang bercocok tanam kelapa sawit. Namun, penjualan itu sangat rentan oleh pengaruh harga minyak dunia. Mengapa?

"Karena komoditas sawit yang diekspor ke Eropa dan Amerika, di sana digunakan sebagai bahan dasar minyak diesel untuk industri," papar Regional Head Honda wilayah Riau, Johan, di sela-sela acara Honda Fiesta 2014 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (06/12/2014).

Walhasil, kata Johan, jika harga minyak bumi naik, maka permintaan minyak sawit untuk biodiesel juga naik. Permintaan minyak sawit dari Indonesia pun juga ikut terkerek.

"Sehingga itu membawa berkah kepada petani. Pembelian motor pun ikut marak," ujarnya.

Namun jika harga minyak bumi itu turun, maka industri di negara-negara Eropa dan Amerika atau konsumen umum di wilayah itu akan lebih memilih minyak bumi. Artinya, permintaan minyak sawit pun melorot. Walhasil, permintaan motor di Riau juga ikut menurun.

"Dan kondisi saat ini menjadkan kami was-was, karena saat ini harga minyak mentah trennya akan menurun, sekarang masih 90 - 100 dolar per barel. Tahun depan bisa turun lagi. Itu ancaman," kata Johan.

Sementara, saat ini Amerika yang tengah 'bersitegang' dengan Rusia telah melobi negara-negara OPEC agar menggenjot produksi sehingga pasokan melimpah dan harga minyak turun. Meski begitu, Johan berharap, hal itu tak terjadi.

Terlebih daya beli masyarakat juga masih stabil meski ada efek meningkatnya inflasi akibat kenaikkan harga BBM.

"Kami juga akan melakukan strategi baru dengan memberikan subsidi berupa bunga atau down payment kepada calon pembeli," ucapnya.

Pembelian motor di Riau hingga saat ini 75 persen dilakukan secara kredit. Adapun 25 persen sisanya dilakukan secara tunai.

0 comments:

Post a Comment