Sunday, May 24, 2015

Beberapa Penyebab Anjloknya Penjualan Motor di Indonesia Menurut Yamaha

Beberapa Penyebab Anjloknya Penjualan Motor di Indonesia Menurut YamahaJakarta - Penjualan ritel sepeda motor di Indonesia sepanjang Januari hingga April lalu telah merosot hingga 25 persen dibanding periode sama 2014. Menurut Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Dyonisius Beti, serangkaian faktor yang memicu menurunnya daya beli masyarakat menjadi penyebabnya.

“Penyebab ini mulai dari kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) pada November 2014 lalu, kemudian kenaikan harga gas, harga beras, turunnya pendapatan nelayan sampai merosotnya harga komoditas dari luar Jawa,” papar Dyon kepada detikOto di kantornya beberapa waktu lalu.

Menurut Dyon, ketika harga BBM dikerek oleh pemerintah November 2014, telah memicu kenaikan tarif angkutan yang berujung pada naiknya harga barang-barang termasuk barang kebutuhan pokok. Efek berantai tersebut terus terjadi dan tak terkoreksi kembali meski beberapa saat kemudian harga BBM turun.

Akibat dari dampak itu, harga pangan terutama beras juga terus mengalami kenaikan. Akibatnya, anggaran rumah tangga untuk pembelian harga bahan pangan pokok khususnya beras juga meningkat.

Anggaran semakin naik ketika harga gas non subsidi juga ikut dikerek. Karena harga yang semakin mahal, maka banyak masyarakat beralih ke gas kemasan 3 kilogram atau bersubsidi yang sejatinya untuk kalangan yang berhak menerima subsidi.

Fakta itu mengakibatkan langkanya gas bersubsidi di pasaran. Walhasil, harga pun ikut naik, sehingga juga berperan ikut menguras kantong masyarakat. Pada saat yang sama, calon konsumen pembeli motor di luar juga juga menghadapi persoalan lain yakni melorotnya harga komoditas minyak sawit mentah, karet, serta kakao.

“Karena kondisi ekonomi di negara-negara tujuan ekspor di Eropa dan Tiongkok juga menurun. Sehingga pendapatan masyarakat yang mengandalkan komoditas sebagai sumber penghasilan juga merosot,” kata Dyon.


0 comments:

Post a Comment