Sunday, November 1, 2015

Minimalisir Dampak Skandal Emisi, Bos VW Temani Kanselir Jerman ke China

Minimalisir Dampak Skandal Emisi, Bos VW Temani Kanselir Jerman ke ChinaBeijing - Bos Volkswagen, Matthias Muller menemani Kanselir Jerman, Angela Merkel dalam kunjungan ke China. Kedatangan Kanselir Jerman serta bos VW tersebut sebagai usaha untuk mempromosikan perdagangan Jerman serta mempersempit dampak kerusakan skandal emisi gas buang yang dilakukan oleh VW.

Meski "badai" kembali menerpa VW dengan kerugian yang ditotal mencapai Rp 25 triliun tahun ini akibat kecurangan pada software emisi gas buang, hal tersebut tidak mempengaruhi bos VW dalam melakukan kunjungan untuk melakukan promosi serta kerja sama di bidang otomotif. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kanselir Angela Merkel yang percaya diri bahwa kunjungannya ke negeri yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu bakal membuahkan hasil.

Selama mendampingi Angela Merkel di China, Muller bakal mengupdate informasi soal investigasi yang dilakukan oleh perusahaannya terhadap skandal emisi gas buang. Seperti diketahui, usai diterpa skandal emisi gas buang, VW memutuskan untuk menarik 11 juta unit kendaraannya di seluruh dunia.

Diberitakan The Guardian, Senin (2/11/2015), Matthias Muller ditunjuk secara langsung oleh Kanselir Angela Merkel menjadi anggota inti dalam Delegasi Bisnis Jerman yang akan membahas soal ekspor mobil. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar dunia, China adalah negara potensial dalam penjualan ekspor mobil. Dibandingkan dengan 28 negara anggota Uni Eropa, kerjasama antara Jerman dengan China terbilang tinggi dan menguntungkan. Utamanya di bidang ekspor mobil serta teknik.

Namun tampaknya produsen mobil Jerman perlu memikirkan bahan bakar atau tenaga mobil terbaru untuk meningkatkan penjualan di sana. Hal tersebut dikarenakan China sedang menekan angka polusi dan lebih tertarik dengan mobil yang memiliki spesifikasi emisi rendah. Malah Negeri Tirai Bambu tersebut lebih tertarik untuk mengembangkan produksi mobil listrik yang diklaim bakal lebih ramah lingkungan.


(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment