Sunday, November 1, 2015

Mobil Otonom Lebih Bahaya Dibanding Mobil Biasa

Mobil Otonom Lebih Bahaya Dibanding Mobil BiasaMichigan - Meski mobil otonom dapat memudahkan pengemudi dalam berkendara, sebuah studi di Amerika Serikat menyatakan justru mobil otonom cenderung lebih besar menyebabkan kecelakaan.

Seperti dilansir NBC News, Senin (2/11/2015), Brandon Schoettle dan Michael Sivak dari University of Michigan Transportation Research Institute melakukan penelitian terhadap mobil otonom sejak 2012 hingga September 2015. Penelitian dilakukan pada tiga perusahaan yang menciptakan mobil otonom yaitu Google, Delphi, dan Audi.

Mereka membandingkan data kecelakaan yang terjadi pada mobil konvensional di Amerika Serikat. Hasilnya ditemukan bahwa rata-rata kecelakaan yang ditimbulkan oleh mobil otonom mencapai angka 9,1 per jutaan mil berkendara sedangkan mobil konvensional hanya tercatat 4,1. Hal tersebut menunjukkan bahwa mobil otonom lima kali lebih banyak menimbulkan kecelakaan dibandingkan mobil konvensional.

"Kesimpulan dari hasil penelitian yang kami lakukan bahwa mobil otonom lebih berbahaya, tapi saya tidak berpikir bahwa data tersebut benar-benar menunjukkan hal itu saat ini. Namun dari kecelakaan yang terjadi mayoritas lebih banyak luka kecil dibanding luka yang berakibat fatal," ujar Brandon Schoettle.

Tim peneliti dari Michigan itu memberi catatan bahwa data yang digunakan pada penelitian bukanlah data dalam jangka panjang. Penelitian pada mobil otonom hanya diakumulasikan pada 1,2 juta mil dan lebih banyak diujicobakan pada mobil otonom Google.

Pihak Google pun menanggapi hasil penelitian tersebut. Menurutnya, mobil otonom buatan Google tidak pernah sekalipun menyebabkan terjadinya tabrakan. Bahkan Google terus mengupdate secara detail jika terjadi tabrakan yang terjadi lewat website resmi mereka.

"Lebih dari 1,2 juta mil mobil otonom dikemudikan sejak kami memulai proyek ini pada 2009, tidak sekalipun mobil otonom menyebabkan terjadinya tabrakan. Kami mengumumkan setiap detail dari seluruh bentuk tabrakan yang kami tampilkan lewat website setiap bulan. Rata-rata tabrakan yang terjadi akibat human error dan kurang perhatian," jelas pihak Google.


(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment