Thursday, January 21, 2016

Rem Efek Rumah Kaca dari Asap Kendaraan, Ini Rekomendasi WALHI

Rem Efek Rumah Kaca dari Asap Kendaraan, Ini Rekomendasi WALHIJakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyebut asap atau emisi gas buang kendaraan di Indonesia telah menyumbang sebesar 13 persen efek rumah kaca, dan laju dampanya terus bertambah saban tahun.

Untuk mengeremnya lembaga ini memberi rekomendasi kepada industri otomotif dan pemerintah. Apa saja?

“Memang membuat langkah yang progresif tidaklah mudah. Tetapi ini harus dilakukan untuk menuju menciptakan kondisi lingkungan yang hijau dan merupakan kepentingan yang lebih luas,” kata Mohammad Islah, Unit Pendidikan dan Pengkaderan Walhi dalam acara Curhat Otomotif 2016 “Menuju Industri Otomotif Indonesia Semakin Hijau", yang digelar Forum Wartawan Otomotif, di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Menurutnya, efek rumah kaca membawa dampak lingkungan yang memiliki rangkaian akibat beragam , mulai dari pemanasan suhu bumi, naiknya permukaan air laut dan terjadinya banjir dan kekeringan berkepanjang, hingga ketidakseimbangan lingkungan hidup.

“Jelas kondisi ini bukan hanya mengancam kesehatan, tetapi juga mengancam kelangsungan sumber daya alam di bumi yang dibutuhkan oleh umat manusia,” paparnya.

Untuk mengerem laju efek rumah kaca berserta dampaknya, Walhi memberi rekomendasi kepada industri otomotif dan pemerintah :

Pertama, pemerintah harus mengarahkan industri otomotif untuk memproduksi bus-bus besar guna terpenuhinya fungsi transportasi secara massal yang ramah lingkungan. Kedua, penerapan standar emisi yang lebih tinggi dan mendukung secara progresif penerapan kendaraan bertenaga surya yang lebih baik.

Ketiga, mengalihkan biaya pembuatan jalan tol -dalam kota- ke pembangunan sarana dan moda transportasi massal. Keempat, untuk mengurangi mobilitas yang tidak perlu, harus ada pengaturan pusat industri satu paket dengan penyediaan pemukiman pekerja.

“Sebab, hingga saat ini mobilitas pekerja industri dari tempat tinggal mereka ke tempat kerja yang menggunakan kendaraan bermotor juga cukup besar sumbangannya dalam tingkat emisi gas buang,” imbuh Islah.


(arf/arf)

0 comments:

Post a Comment