Thursday, April 14, 2016

Suka-Duka Jadi SPG di Pameran Otomotif

Suka-Duka Jadi SPG di Pameran OtomotifJakarta - Menjadi seorang model pemanis mobil, usher atau dikenal SPG di pameran otomotif memang mendapatkan bayaran yang menggiurkan. Tapi, menjadi usher tak melulu terkesan manis.

Dari beberapa usher yang ditemui detikOto di pameran Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2016, mereka mengatakan, menjadi usher ada suka-dukanya. Mulai dari lelah berdiri selama berjam-jam di samping mobil, hingga ada pengunjung yang iseng menjadi cerita tersendiri bagi para usher.

Laily Liana, salah satu usher di booth Toyota mengatakan, asyiknya menjadi gadis pemanis di pameran otomotif yang pertama tentunya adalah pendapatan yang setimpal. Selain itu, menjadi seorang usher di pameran otomotif juga m embuat Liana mendapatkan pengalaman.

Laily Liana (Foto Rangga Rahadiansyah)


"Di sini kita dapat pengalaman, belajar gimana cara bicara di hadapan orang dengan karakter orang yang berbeda-beda. Jadi kita belajar juga gimana public speaking yang baik. Seru sih, kita jadi belajar jadi orang yang lebih berani, percaya diri, mengerti karakter orang. Terus kita juga belajar otomotif. Mau enggak mau kita juga dituntut mesti tahu (otomotif)," kata Liana kepada detikOto di booth Toyota di arena IIMS 2016.

Laily Liana


Hal yang sama juga dituturkan Geby Ardisa, salah satu usher di booth Mercedes-Benz. Menurut gadis yang sudah empat kali menjadi pemanis di pameran otomotif ini, berbagai pengalaman menarik telah diraihnya.

Geby Ardisa (Rangga Rahadiansyah)


"Pengalaman menarik kayak kita dapat kelas kepribadian, karena enggak semua orang bisa dapat ilmunya. Aku dapat ilmu cara jalan yang baik gimana, cara menolak gimana, kalau di acara besar gini kan enggak menutup kemungkinan ada yang jahil, minta nomor handphone lah, fotonya dari bawah, itu banyak banget," kata Geby.

Ya, Geby mengatakan, dukanya menjadi seorang usher adalah banyaknya pengunjung yang iseng. Bahkan menurutnya, yang iseng di pameran otomotif biasanya orangnya sama.



"Ada aja, biasanya orangnya itu-itu lagi. Jadi, kita udah hafal. Cara ngatasinnya paling kita urus ke security, atau kalau dia terlalu dekat-dekat minta fotonya atau gimana, kita mempersilakan untuk agak jauh sedikit, asal jangan keluar kata-kata kotor aja," ucapnya.

Putri Pramoda Wardana, usher di booth Nissan mengatakan, tak jarang pengunjung yang menganggap para gadis pemanis ini sebagai wanita yang tidak benar. Karenanya, tak sedikit yang menanyakan nomor ponsel usher itu.

Putri Pramoda Wardana (Rangga Rahadiansyah)


"Biasa dipikirnya cewek enggak bener, tapi kan enggak semua kayak gitu. Kalau misalkan minta nomor telepon, kita kan lagi kerja, enggak boleh kan bagi-bagi kontak gitu aja. Ya, tetap dengan senyum manis aja. Kecuali kalau mereka mulai nakal, tangannya macam-macam baru kita laporin ke security," ucap Putri.

(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment