Friday, May 27, 2016

Gaikindo Harap Indonesia 'Move On' dari Standar Emisi Euro2 ke Euro4

Gaikindo Harap Indonesia Jakarta - Soal standar emisi gas buang kendaraan bermotor, Indonesia yang masih menerapkan standar Euro2 cukup tertinggal dengan negara lainnya. Di Asia, hanya ada 3 negara yang masih menerapkan Euro2 yaitu Myanmar, Laos dan Indonesia.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) hingga kini masih menanyakan kepada pemerintah Indonesia tentang penerapan standar Euro4. Sebab, kalau masih bertahan di Euro2, maka industri otomotif di Indonesia tidak bisa ekspor lebih banyak kendaraan.

"Mengenai Euro4 masih kita tanyakan, kok kita enggak naik ke Euro4. Karena kita enggak bisa ekspor-ekspor terus kalau masih Euro2," kata Ketua Umum Gaikindo, Yohanne s Nangoi saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Jakarta, kemarin.

Dia melanjutkan, agar ongkos produksi kendaraan lebih efisien untuk ekspor, tentunya perlu penerapan standar emisi yang setidaknya sama dengan negara tujuan ekspor kendaraan. "Sekarang kalau saya produksi kendaraan buat Indonesia Euro2, sementara saya ekspor Euro4, ya mahal," ucap Nangoi.

Di Asia, hanya ada tiga negara yang masih menerapkan standar Euro2 yaitu Indonesia, Myanmar dan Laos. Sementara negara lainnya sudah menerapkan Euro4, bahkan lebih tinggi.

"Bayangin, kita sama dengan Myanmar dan Laos. Filipina saja Euro4, Thailand Euro4, India sudah Euro4," ujar Nangoi.

Ditemui di kesempatan yang sama, Ketua III Gaikindo, Rizwan Alamsjah mengatakan, dari sisi produsen otomotif, implementasi Euro4 sudah siap. Hanya, ketersediaan bahan bakarnya yang belum siap.

"Intinya prinsipal sudah siap. Bahkan sudah bisa produksi Euro6. Intinya kami terus bekerja sama den gan pemerintah. Yang penting KLH (Kementerian Lingkungan Hidup), (Kementerian) Perindustrian, Pertamina, mendukung. Kalau KLH bilang Euro4, tapi Pertamina enggak siap, terus (Menteri) Perhubungan juga belum siap alat-alatnya untuk ngecek emisi, akan lama," ujar Rizwan.

"Kita sangat berharap pemerintah mengimplementasikan Euro4," timpal Nangoi.
(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment