Wednesday, December 26, 2012

Pegiat Keselamatan di Jalan Punya Jenderal Baru

Pegiat Keselamatan di Jalan Punya Jenderal Baru Jakarta - Sekelompok pegiat keselamatan jalan raya yang tergabung dalam Road Safety Association (RSA) kini punya jenderal baru. Edo Rusyanto kini memimpin RSA untuk menyebarkan virus safety riding dan safety driving.

RSA baru saja menggelar musyawarah besar (Mubes) tahun 2012 untuk penyegaran organisasi. Hajatan pergantian pengurus tersebut digelar akhir pekan lalu di Jakarta.

Agenda utama Mubes 2012 adalah memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) untuk periode 2012-2014. Dalam pemungutan suara, terpilih Edo Rusyanto sebagai ketua umum menggantikan Rio Octaviano. Sedangkan untuk Sekjen ditempati Lucky Junan Subiakto menggantikan Eko Cahyo Wibowo.

“Tantangan dan perjuangan RSA dalam menyebarluaskan kesadaran berkendara yang aman dan selamat masih cukup berat,” ujar Edo Rusyanto, ketua umum RSA terpilih, di Jakarta.

Dia mengaku, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli keselamatan jalan bukan persoalan mudah. Lalu lintas jalan merupakan tumpahan dari produk masyarakat yang ada saat ini. “Mereka produk dari sistem ekonomi, sosial, politik, budaya, bahkan hukum Negara ini,” tegas Edo Rusyanto.

RSA yang sejak lima tahun terakhir fokus pada penyebarluasaan kesadaran berkendara yang aman dan selamat berbasis di Jakarta. Jargon utama untuk mengurangi fatalitas kecelakaan lewat peningkatan ketaatan hukum (rules), meningkatkan keterampilan berkendara (skill), dan meningkatkan perilaku berkendara yang aman dan selamat (attitude).

“Ke depan, RSA tetap fokus pada tiga area kerja yaitu edukasi, legislasi, dan advokasi,” ujar Syamsul Maarif, badan pengawas RSA.

RSA awalnya bernama Forum Safety Riding Jakarta (FSRJ) yang dirintis sejak September 2005. Sedikitnya 70 klub atau komunitas sepeda motor tercatat sebagai anggota forum tersebut. FSRJ membentuk kepengurusan pada 15 Desember 2007.

Keputusan pertemuan yang dihadiri perwakilan lebih dari 30 klub dan komunitas itu menetapkan kepemimpinan FSRJ secara kolektif yakni dalam bentuk dewan presidium. Struktur dewan presidium terdiri atas dua orang masing-masing wakil dari jenis sepeda motor sport, underbone, scooter, komunitas heterogen, dan satu orang perwakilan dari dewan pengarah.

Seiring perjalanan waktu, sejak 5 Januari 2008, FSRJ berganti jubah menjadi RSA. Organisasi ini memiliki visi menciptakan budaya tertib ber-lalu lintas yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.

Sementara itu, misi RSA mencakup; mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, memberikan pemahaman dan keterampilan berkendara yang aman serta nyaman kepada seluruh pengguna jalan, serta menjadi mitra bagi pihak berwenang, instansi terkait, dan pihak lain dalam merealisasikan visi organisasi.

Selain itu, sebagai penyedia informasi bagi masyarakat mengenai beberapa hal yakni data kecelakaan lalu lintas, jumlah pelanggaran berlalu lintas, sarana dan prasarana jalan, visualisasi perilaku berlalu lintas, dan peraturan berlalu lintas.

Pada 5 Februari 2009, digelar rapat penyusunan struktur RSA yang mengarah kepada lembaga swadaya masyarakat (LSM). Saat itulah ditunjuk Rio Octaviano sebagai ketua umum dan Eko Cahyo Wibowo sebagai sekretaris jenderal (sekjen).

Roda organisasi terus bergulir. RSA Indonesia pun akhirnya resmi terdaftar sebagai LSM dengan akte notaris Prihandaris S SH,Mkn dalam surat No. 03 tertanggal 21 November 2009.

RSA Indonesia juga tercatat dalam Global Alliance NGOs For Road Safety. Jaringan tersebut mencuat seusai pertemuan para LSM keselamatan jalan sedunia di Washington DC, Amerika Serikat yang digagas oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), UN Road Safety Collaboration (UNRSC) tahun 2011.

0 comments:

Post a Comment