Friday, March 15, 2013

Ponsel & Alkohol Sama-sama Berbahaya Saat Mengemudi

Ponsel & Alkohol Sama-sama Berbahaya Saat Mengemudi Darwin - Menggunakan ponsel saat mengemudi memang berbahaya. Penelitian terbaru bahkan menyebutkan kalau memainkan ponsel saat mengemudi itu sama berbahayanya dengan mengemudi disaat mabuk minuman keras.

Sebuah penelitian internasional yang diterbitkan dalam jurnal Traffic Injury Prevention menemukan bagaimana berbahayanya menggunakan ponsel saat berkendara bahkan meski si pengemudi sudah menggunakan perangkat hands-free sekalipun.

Dalam studi ini para peneliti membandingkan efek dari penggunaan ponsel saat mengemudi dengan pengaruh alkohol. Di Australia 12 relawan yang sehat yang memegang lisensi mengemudi diberi tugas untuk mengemudi tanpa gangguan apa-apa.

Kemudian setelah dites awal ini, pengendara juga disuruh untuk berkendara sambil menggunakan ponsel mulai dari berbicara di telepon dengan hands-free hingga mengirim pesan teks. Kinerja mengemudi ini kemudian dinilai berdasarkan kecepatan, reaksi pengereman, penyimpangan jalur hingga penyimpangan kecepatan.

Setelah dites di hari pertama, di kemudian hari para pengendara ini diajak untuk minum dengan tingkat yang berbeda untuk melihat efek dari perbedaan konsentrasi alkohol dalam darah dan beberapa diantara mereka tidak diberi minuman alkohol.

Setelah itu, pengendara-pengendara ini diajak untuk berkendara dengan menggunakan simulator. Relawan harus menjaga posisi pereka di jalur kiri dengan kecepatan hampir 60 km/jam dan melakukan pengereman beberapa kali saat truk muncul.

Hasilnya, keterampilan mengemudi para peminum alkohol ternyata berkurang 25 persen, sama dengan orang-orang yang berkendara sambil mengirim pesan SMS.

"(Dalam mengemudi) kognitif dituntut, percakapan hands-free dan terutama SMS merupakan risiko yang signifikan," kata Dr Shuk Man dari University of Barcelona seperti detikOto kutip dari Daily Mail, Jumat (15/3/2013).

Beberapa lembaga juga ikut dalam penelitian ini seperti Wollongong University, Victoria University, Swinburne University of Technology and The Institute for Breathing and Sleep.

(syu/ikh)

0 comments:

Post a Comment