Tuesday, July 9, 2013

Penjualan Mobil Mulai Kena 'Demam BBM'

Penjualan Mobil Mulai Kena Jakarta - Kenaikan harga BBM di akhir Juni pelan-pelan mulai memberi dampak pada penjualan mobil. Beberapa pabrikan mobil top melaporkan penurunan angka penjualan di bulan Juni.

Toyota misalnya di bulan Juni lalu penjualan wholesales mereka mencapai 35.127 unit. Angka penjualan di bulan Juni lalu turun 3,2 persen dibanding penjualan bulan Mei 2013 yang mencapai 36.282 unit.

Hal yang sama dirasakan oleh Daihatsu, Daihatu di bulan Juni lalu hanya menjual 14.882 unit, turun jika dibanding bulan Mei yang mencapai 15.941 unit.

Begitu pula dengan Honda, Honda menjual 7.550 unit di bulan Juni lalu, turun jika dibandingkan dengan bulan Mei yang mencapai 8.313 unit.

Meski begitu, pabrikan mengaku masih senang dengan performa mereka dalam 6 bulan terakhi ini.

"Hingga bulan Juni lalu, produk-produk Honda masih menunjukkan tren penjualan yang cukup baik. Selain Honda CR-V dan beberapa produk lain yang mengalami peningkatan penjualan di bulan Juni lalu, produk-produk lainnya seperti Honda Jazz dan Honda Freed juga terus menerus menyumbangkan angka penjualan yang konsisten untuk Honda," ujar Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor.

"Daihatsu telah melewati 6 bulan pertama 2013 dengan baik. Kami optimistis pada paruh kedua 2013 penjualan Daihatsu akan terus tumbuh sesuai pasar. Untuk itu kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan baik secara geografis maupun produk sehingga semakin dapat memenuhi keinginan pelanggan setianya," ungkap Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra.

Apakah kenaikan BBM akan membuat harga jual melambung? Marketing Communication Manager PT KIA Mobil Indonesia (KMI) Ridjal Mulyadi mengatakan meski harga BBM nanti naik tapi untuk harga mobil belum tentu naik.

"Kalau dari kami melihatnya bukan kepada harga BBM tapi kita lebih berpengaruh ke mata uang," kata Ridjal saat dihubungi detikOto.

Dijelaskannya, melihat tren sebelumnya saat kenaikan harga BBM KIA tidak pernah menaikan harga jual mobilnya, tapi kalau mata uang dolar terus melambung itu pengaruhnya sangat besar terhadap kenaikan harga mobil.

"Sekarang saja dolar sedang menguat dan rupiah melemah. Kalau tidak salah sekarang ada di Rp 10 ribu. Jadi kami kalau untuk masalah BBM naik belum pasti akan menaikan harga jual mobil," ujarnya.

Sementara itu, untuk penjualan dampak kenaikan BBM cukup terasa. Menurutnya ada dampak dimana beberapa bulan ke depan penjualan akan sedikit terganggu.

Apalagi, lanjut Ridjal momennya bersamaan dengan masuknya anak sekolah, puasa, dan juga lebaran. "Pengaruhnya sesaat doang sih paling 2 atau 3 bulan," tuntasnya.

Daihatsu pun menilai kenaikan harga jual mobil baru tak hanya dilihat dari 1 faktor melainkan terjadi oleh beberapa faktor.

"Untuk menentukan harga mobil banyak faktor-faktor dan pertimbangannya," ujar Head Domestic Marketing Division ADM Rio Sanggau.

Dijelaskannya, dengan begitu kenaikan harga BBM bersubsidi ini belum tentu harga mobil Daihatsu juga ikut-ikutan naik. Daihatsu ingin selalu memberikan harga yang terbaik kepada calon konsumennya.

"Kami selalu berusaha melakukan improvement-improvement yang membuat harag kendaraan Daihatsu bisa terus kompetitif. Jadi dengan adanya kenaikan BBM tidak otomatis Daihatsu harus menaikkan harga," katanya.






(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment