Tuesday, May 6, 2014

Honda: Perang Diskon Rusak Pasaran

Honda: Perang Diskon Rusak PasaranJakarta - Perang diskon kini terjadi di penjualan mobil. Tiap merek kini seolah tengah berlomba untuk memberi diskon besar terkait mobil yang mereka jual. Menurut Honda, perang diskon ini merusak pasar.

Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan kalau sekarang pasar mobil memang tengah ditekan oleh berbagai hal negatif mulai dari ketentuan uang muka, kebijakan OJK, asuransi hingga isu BBN yang kabarnya akan naik lagi. Tapi, menurutnya, hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk memberi diskon besar.

"Kalau dari kita, kita tidak mau memberi terlalu banyak diskon. Memberi diskon memang wajar, tapi kalau diskonnya sudah pulahan juta, 20 juta,30 juta, 40 juta sampai 100 juta itu, itu untuk apa," jelasnya.

"Kalau ini diteruskan, industrinya yang akan kena problem," cetusnya lagi.

Sementara itu, terkait kabar membanjirnya stok di dealer-dealer tiap merek yang ada, menurut Jonfis, stok memang harus dipersiapkan.

"Kalau bagi Honda stok 1 bulan sudah cukup. Karena kalau kita jual 1.000 unit kan kita harus punya stok 1.000 unit juga," katanya.

Ini, menurut Jonfis berguna untuk memperlancar putaran bisnis agar mobil yang disalurkan lancar dan mobil yang dipajang di showroom juga terus ada.

"Kalau terlalu banyak malah agak susah juga. Karena itu kan butuh tempat, lalu perputaran juga jadi susah," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau mengatakan kalau stok di pasar menurut Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) sampai April sudah mencapai 40 ribu unit. Membludaknya angka stok mobil inilah yang kemudian mendorong merek-merek yang ada di Indonesia melakukan perang diskon.

Tapi menurut kalkulasi Jonfis, angka itu sebenarnya bisa lebih besar lagi. "Ya kalau Honda saja punya stok 1 bulan, misalnya Honda jual 14 ribu mobil tiap bulan berarti kan kita harus stok 14 ribu juga. Belum lagi merek-merek lain. Saya kira lebih," lugasnya.

0 comments:

Post a Comment