Tuesday, May 13, 2014

Pendidikan Lalu Lintas akan Jadi Materi Pelajaran untuk Siswa di Jateng

Pendidikan Lalu Lintas akan Jadi Materi Pelajaran untuk Siswa di JatengSemarang - Berbagai upaya untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas terus dilakukan. Salah satu cara yang akan dilaksanakan di Jawa Tengah adalah memasukkan materi pelajaran lalu lintas untuk siswa tingkat SD hingga SMA.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali mengatakan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang masih dalam usia produktif dan di dalamnya termasuk pelajar ternyata cukup tinggi. Dari kalangan pelajar sendiri persentase korban meninggal akibat kecelakaan mencapai 20 persen.

"Tiga puluh empat persen korban meninggal adalah usai produktif. Dua puluh persen didominasi kalangan siswa," kata Irjen Pol Nur Ali di Mapolda Jateng, Selasa (13/5/2014).

"Ini upaya untuk mendidik generasi muda tertib berlalu lintas," tandasnya.

Dir Lantas Polda Jateng, Kombes Pol Istu Hari Winarto menambahkan pihaknya sudah mengupayakan sosialisasi tentang pendidikan lalu lintas di sekolah-sekolah yang biasanya disisipkan dalam upacara. Ia berharap nantinya kesadaran keselamatan lalu lintas akan timbul pada siswa jika pendidikan lalu lintas sudah masuk dalam materi pelajaran.

Rencana itu ditandai dengan penandatanganan MoU tentang pembinaan dan fasilitas pendidikan berlalu lintas di Jawa Tengah. MoU ditandatangani oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Kapolda Jateng. Nantinya materi tersebut akan dimasukkan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan mulai diterapkan di tahun ajaran 2014-2015.

Menanggapi MoU tersebut, Ganjar mengatakan pihaknya sangat mendukung hal tersebut. Menurut Ganjar selama ini pola berkendara para pelajar masih banyak yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas dan hal itu membuat dirinya merasa prihatin.

"Jadi misalnya tidak pakai helm di jalan raya. Kayaknya mereka bangga kalau tidak pakai helm ditambah kebut-kebutan," tandas ganjar.

Ganjar juga merasa tepat jika pendidikan lalu lintas diterapkan di usia remaja dimana mereka masih mencari jati diri. Ia pun berharap nantinya pendidikan lalu lintas bisa disampaikan lebih inovatif agar siswa tidak bosan.



0 comments:

Post a Comment