Sunday, August 17, 2014

Cerita SPG Mobil, dari Job Tambahan, Sampai Dapat Jodoh

Cerita SPG Mobil, dari Job Tambahan, Sampai Dapat JodohJakarta - Banyak cerita unik ketika menjadi SPG (Sales Promotion Girl) untuk mobil di era 90an. Mulai dari dapat job tambahan, dapat konsumen yang unik hingga dapat jodoh. Itulah yang ditemui Toyota Pretty era 90-an.

Sejak tahun 1975, Toyota memiliki barisan SPG yang diberi nama Toyota Pretty. Ada 3 hal yang harus diperhatikan seorang Toyota Pretty. Selain harus cantik, kandidat Toyota Pretty harus lulus seleksi unsur behavior (perilaku), dan brain (kecerdasan) yang ditetapkan Toyota.

Di tahun 1992, General Manager Toyota Team Indonesia Memet Djumhana--yang menjadi salah satu orang yang dipercaya untuk melakukan seleksi pada calon Toyota Pretty--bercerita betapa ketatnya seleksi untuk menjadi Toyota Pretty.

Ada lebih dari 2.500 orang mendaftar. Padahal Toyota hanya mencari 18 orang saja. Bahkan ketika itu ada seorang menteri sampai mengirimkan memo agar keponakannya diterima. Tapi tetap tidak diterima oleh Toyota.

Ada 3 hal yang harus diperhatikan seorang Toyota Pretty. Selain beauty, kandidat Toyota Pretty harus lulus seleksi unsur behavior, dan brain yang ditetapkan Toyota.
Toyota Pretty di IIMS
"Saat itu, menjadi Toyota Pretty menjadi sebuah kebanggaan. Selain seleksi yang sangat ketat, sebagai Toyota Pretty kita juga banyak diberi pelatihan bagaimana harus bersikap. Itu bekal yang sangat bagus bagi kami setelah masuk ke dunia profesional," kata seorang Toyota Pretty angkatan 1992 bernama Henny Rachmawati.

Dia lalu bercerita kalau bayaran dia ketika itu hanya Rp 125 ribu (per shift/per 5 jam). Itu adalah bayaran paling mahal di antara SPG ketika itu.

Bermula dari Toyota Pretty, banyak di antara angkatan 1992 ini yang berkembang. Menjadi None Jakarta, model, arsitek atau profesional menjadi lahan kerja setelahnya. "Karena sikap profesional yang diajarkan di Toyota ikut terbawa," ujar Nathasha Idris.


0 comments:

Post a Comment