Jakarta - Kabut asap yang terjadi sejak beberapa waktu lalu di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan semakin menambah lesunya penjualan secara ritel (dari diler ke konsumen).
Hanya, seberapa besar penurunan penjualan akibat kabut asap itu, hingga kini Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) masih dalam proses penghitungan.
“Saya kira ada dampak yang lumayan signifikan. Sebab dengan adanya kabut asap, kegiatan masyarakat di luar rumah juga terganggu. Tapi, kami perlu konfirmasi dulu ke masing-masing pabrikan soal besaran penurunan akibat asap ini,†tutur Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (8/9/2015).
Menurutnya, sebelum kabut asap terjadi penjualan di kedua wilayah tersebut telah melemah terkait menurunnya daya beli. Hal ini, dikarenakan harga komoditas perkebunan seperti sawit, karet, dan lainnya juga tengah lesu karena harga di pasar tujuan ekspor tengah menurun.
Sementara, pada saat bersamaan, banyak kegiatan pertambangan yang berhenti karena berbagai sebab.
“Padahal, selama ini ada korelasi positif antara harga komoditas, musim panen, serta kegiatan pertambangan dengan penjualan sepeda motor,†ujar Sigit.
Sementara itu, data AISI menunjugkan, sepanjang Januari hingga September lalu penjualan sepeda motor secara whole sales atau dari pabrikan ke diler di Sumatera sebanyak 843.921 unit. Jumlah ini setara dengan 16,97 persen total penjualan secara nasional.
Sedangkan penjualan yang sama di wilayah Kalimantan sebanyak 279.748 unit. Jumlah itu sama dengan 5,6 persen dari total penjualan sepeda motor secara nasional.
Berikut data penjualan whole sales sepeda motor di Indonesia per wilayah yang dihimpun AISI :
| No | Wilayah | Jumlah | % |
| 1 | Jawa | 3.102.784 | 62,38 |
| 2 | Sumatera | 843.921 | 16,97 |
| 3 | Sulawesi | 356.275 | 7,16 |
| 4 | Kalimantan | 279.784 | 5,60 |
| 5 | Bali | 213.740 | 4,30 |
| 6 | Papua | 21.460 | 0,43 |
(arf/ddn)
0 comments:
Post a Comment