Washington - Volkswagen (VW) membenarkan adanya pelanggaran emisi gas buang yang ditemukan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau Environmental Protection Agency (EPA).
Bahkan, pabrikan asal Jerman itu telah mengonfirmasi bahwa skandal emisi mobil bermesin diesel kemungkinan memengaruhi mobil VW di seluruh dunia.
Dalam keterangan resminya seperti dilansir Leftlanenews, Kamis (24/9/2015) awalnya EPA menemukan adanya perangkat lunak yang mengontrol mesin sehingga pada saat pengujian emisi mobil bermesin diesel VW lulus.
Terbukti Bohong Soal Emisi, VW Minta Maaf
Namun saat berjalan normal, emisi yang dikeluarkan lebih buruk dibandingkan hasil pengujian.
Kini, VW menyebut, perangkat yang sama bisa ditemukan pada sekitar 11 juta kendaraan yang terjual di seluruh dunia. Mobil-mobil yang berpotensi terkena dampak skandal emisi ini menggunakan mesin Type EA 189.
Kerja monitor perangkat lunak adalah dengan memosisikan setir dan tekanan barometrik untuk menentukan bahwa mobil tersebut menjalani pengujian emisi. Dalam hal ini, perangkat itu mempengaruhi kinerja mesin dan mengaktifkan penekanan emisi agar lulus uji emisi.
"Perbedaan yang mecolok antara hasil pengujian dan penggunaan sesungguhnya semata-mata untuk jenis mesin. Volkswagen bekerja intens untuk menghilangkan penyimpangan tersebut melalui langkah-langkah teknis," ujar VW dalam pernyataannya.
VW telah menyisihkan pendapatan di kuartal ketiga sebesar 6,5 miliar euro untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab, VW mengklaim, mereka tidak akan mentolerir segala jenis pelanggaran hukum apapun.
"Ini adalah prioritas dan tetap menjadi prioritas utama Dewan Manajemen untuk mengembalikan kepercayaan konsumen dan masyarakat," ujar VW.
Bos Volkswagen Martin Winterkorn sendiri sudah menyatakan mundur dari jabatannya menyusul munculnya skandal emisi ini.
(rgr/ddn)
Bahkan, pabrikan asal Jerman itu telah mengonfirmasi bahwa skandal emisi mobil bermesin diesel kemungkinan memengaruhi mobil VW di seluruh dunia.
Dalam keterangan resminya seperti dilansir Leftlanenews, Kamis (24/9/2015) awalnya EPA menemukan adanya perangkat lunak yang mengontrol mesin sehingga pada saat pengujian emisi mobil bermesin diesel VW lulus.
Terbukti Bohong Soal Emisi, VW Minta Maaf
Namun saat berjalan normal, emisi yang dikeluarkan lebih buruk dibandingkan hasil pengujian.
Kini, VW menyebut, perangkat yang sama bisa ditemukan pada sekitar 11 juta kendaraan yang terjual di seluruh dunia. Mobil-mobil yang berpotensi terkena dampak skandal emisi ini menggunakan mesin Type EA 189.
Kerja monitor perangkat lunak adalah dengan memosisikan setir dan tekanan barometrik untuk menentukan bahwa mobil tersebut menjalani pengujian emisi. Dalam hal ini, perangkat itu mempengaruhi kinerja mesin dan mengaktifkan penekanan emisi agar lulus uji emisi.
"Perbedaan yang mecolok antara hasil pengujian dan penggunaan sesungguhnya semata-mata untuk jenis mesin. Volkswagen bekerja intens untuk menghilangkan penyimpangan tersebut melalui langkah-langkah teknis," ujar VW dalam pernyataannya.
VW telah menyisihkan pendapatan di kuartal ketiga sebesar 6,5 miliar euro untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab, VW mengklaim, mereka tidak akan mentolerir segala jenis pelanggaran hukum apapun.
"Ini adalah prioritas dan tetap menjadi prioritas utama Dewan Manajemen untuk mengembalikan kepercayaan konsumen dan masyarakat," ujar VW.
Bos Volkswagen Martin Winterkorn sendiri sudah menyatakan mundur dari jabatannya menyusul munculnya skandal emisi ini.
(rgr/ddn)