Bima - Lepas dari Surabaya, perjalanan tim Indonesia Eastcapade Expedition beranjak menuju Sumba melalui pelabuhan Sape dengan menggunakan kapal ferry Roro. Sejenak tim melepas penat sambil menikmati keindahan matahari terbenam di pesisir pantai kota Bima, Nusa Tenggara Barat.
Jarak yang ditempuh dari Bima menuju pelabuhan Sape kurang lebih 390 kilometer dalam waktu 9 jam. Setelah perjalanan panjang, tim akhirnya tiba di pelabuhan yang merupakan gerbang menuju Indonesia timur.
Tiba di Sape, tim Indonesia Eastcapade Expedition melanjutkan perjalanan kembali menggunakan kapal untuk menyebrang ke Waikelo, Sumba. Ombak sempat menerjang Selat Sape yan g membuat kapal tidak dapat berlayar.
 |
Tidak ingin mengambil resiko, tim pun akhirnya mencoba jalan lain. Akhirnya kapal kayu Pinisi dipilih untuk menyeberang menuju Waikelo. Motor TVS tim Indonesia Eastcapade Expedition ikut dinaikkan. Rasa khawatir sempat terlintas di benak tim saat kapal mengarungi ganasnya ombak.
 |
Beruntung, nakhoda kapal berusaha menenangkan anggota tim untuk tidak khawatir.
"Namanya laut, pasti berombak. Kita terus belajar bagaimana caranya bukan melawan ombak, tapi menaklukkan tanpa membuat celaka. Ombak saat ini bukan yang paling buruk dari yang pernah kami lintasi dan besok pagi kita akan tiba di Waikelo," ucap nakhoda menenangkan.
Hanya ada 7 orang di dalam kapal, termasuk tim. 4 jam sudah tim melawan ganasnya ombak dan terayun-ayun di laut yang membuat semua ketenagan hilang.
 |
Tim akhirnya berhasil mencapai Waikelo, dermaga sisi barat daya pulau Sumba. Inilah gerbang awal tim menuju Anakalang, Sumba Tengah di bagian Indonesia Timur.
 |
Perjalanan akan dilanjutkan tim, menyambangi keindahan Indonesia Timur yang pesonanya tak tertandingi.
Anda punya waktu? kami ingin mengajak Anda untuk melihat Indonesia sedikit lebih dekat.
#JalanKeTimur
#Eastcapade
(nkn/rgr)
0 comments:
Post a Comment