Wednesday, July 27, 2016

Sempat Diremehkan, Diandra Gautama Mampu Bertahan di Balapan

Sempat Diremehkan, Diandra Gautama Mampu Bertahan di BalapanJakarta - Berbeda dengan pebalap kebanyakan yang memulai balapannya dari tahap awal seperti balapan gokart, membuat Diandra Gautama sedikit minder menekuni dunia balap.

"Pertama kali itu awalnya hobi bantuin papa ngotak ngatik mobil terus tertarik mau belajar nyetir, dulu juga minder teman-teman yang lain mulainya dari kecil gokart jadi bertahap, aku mulai dari SMP kenal sirkuit dan sebagainya," ujar Diandra saat ditemui detikOto, di Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Sejak saat itu dirinya masuk ke salah satu klub mobil dan pada klub tersebut membentuk tim balap dan pertama kalinya memulai balapan pertama kalinya pada tahun 2009 di Sirkuit Sentul.

Menjadi minoritas di antara pembalap pria juga membuatnya kurang percaya diri. Meski begitu Diandra mengaku ternyata para rivalnya mendukung sehingga menjadikan motivasi tersendiri untuk Diandra.

"Mungkin wanita kan minoritas jadi agak-agk minder dikit karena yang balapan cowo semua kita cewek sendiri tapi selama berjalannya waktu orang-orang pada support. Udah gitu juga jadi kebanggaan tersendiri bisa menang lawan laki-laku semua jadi lama-lama termotivasi sendiri mereka support banget nggak ada diskriminasi gender," lanjut Diandra.

Ia mengatakan belum menemukan kendala berarti karena setiap balapan dianggap Diandra merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tapi ada juga yang menganggap remeh saat ia memenangkan balapan.

"Selama balap aku ngerasanya fun-fun aja kaya hobi juga jadi kompetisi tapi aku lebih enjoy aja nggak jadiin kaya rival-rivalan nggak sih. Pas menang pernah di-underestimate sama lawan yang laki-laki yang kaya nggak terima kekalahan tapi di next series ngebuktiin aku tetap bertahan ngebuktiin aku mampu," tutur Diandra.

Salain mobil Diandra juga hobi mengendarai Motor Trail. Namun sejak kejadian kecelakaan tahun lalu yang membuat tangan kirinya patah, membuat sang ibunda melarangnya untuk membawa motor.

"Bisa (bawa motor) tapi kan kaya setahun lalu main motor cross itu jatuh, tangan kiri parah jadi nggak boleh main lagi, kalau motor iseng-iseng aja sebelumnya nggak bawa motor," tutup Diandra

Dengan semua bekalnya itu, Diandra digaet Nissan sebagai Brand Ambassador dan mentor untuk para pebalap Nissan GT Academy 2016 yang lolos ke tahap selanjutnya.

Diandra, yang sudah beberapa kali mencoba pod Nissan GT Academy 2016 juga memberikan tips bagi para peserta yang ingin menorehkan rekor tercepat. Menjadi yang tercepat dalam Nissan GT Academy 2016 membutuhkan latihan secara terus- menerus agar para peserta dapat mengenal tikungan dan bentuk sirkuit. Dengan mengambil lintasan yang tepat saat bermanuver di tingkungan, maka peserta dapat memaksimalkan waktu lebih cepat, kata Diandra.


(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment