Monday, February 4, 2013

Jika Terjadi Kecelakaan, Siapa yang Salah?

Jika Terjadi Kecelakaan, Siapa yang Salah? Washington - Era mobil yang bisa berjalan mandiri tanpa dikemudikan manusia diprediksi akan segera datang. Namun, pertanyaan mengenai mobil model ini muncul. Bila mobil dengan autopilot mengenai kecelakaan, siapakah yang harus disalahkan dan siapa yang harus bertanggung jawab?

Pertanyaan ini tergolong sederhana namun mendasar. Sebab, ketika terjadi kecelakaan terlebih bila ada yang terluka atau tewas, tentu harus diselidiki dengan detail apa penyebabnya dan apa salahnya serta siapa yang bertanggung jawab di depan hukum.

Karena di Amerika, sudah ada negara bagian seperti California, Nevada dan Florida yang memperbolehkan mobil yang bisa berjalan tanpa dikemudikan manusia beroperasi di jalan umum.

Mungkin orang akan berpikir jawabannya akan mudah. Tapi hal itu ternyata menjadi perdebatan diantara para ahli hukum terkait potensi kecelakaan itu.

Kenapa rumit, sebab ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Ketika mobil dengan autopilot kecelakaan, apakah perusahaan yang merancang teknologi itu? Para pemilik mobil, atau penumpang yang seharusnya memegang kendali? Para produsen mobil yang merakit mobil yang harus disalahkan?

"Kekhawatiran adalah bahwa seseorang membeli dan memodifikasi kendaraan mereka, dan mereka seharusnya bisa bertanggung jawab jika teknologi itu tidak bekerja," kata Jeff Dial seorang republikan seperti detikOto kutip dari Wall Street Journal.

Seperti diketahui saat ini banyak perusahaan yang sedang mempersiapkan mobil atau teknologi mobil yang mampu membuat mobil berjalan tanpa dikemudikan.

Perusahaan teknologi seperti Google atau produsen mobil seperti Volvo, Audi, Nissan atau Toyota juga sudah mengembangkan teknologi itu dan mengatakan kalau teknologi ini akan bisa mulai dipasarkan pada tahun 2020 mendatang.

Dan hingga kini, perdebatan tersebut terus terjadi dan harus terus diikuti oleh para pembuat kepentingan di berbagai negara.

0 comments:

Post a Comment