Friday, April 26, 2013

Catat, Tindakan Ini Bisa Menyelamatkan Korban Kecelakaan

Catat, Tindakan Ini Bisa Menyelamatkan Korban Kecelakaan Jakarta - Banyak orang langsung panik dan sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan saat menemukan korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Akibatnya korban terlambat mendapat pertolongan oleh petugas medis dan akhirnya meninggal dunia.

"Pertama pasti panggil ambulans, atau jika rumah sakit dekat bisa juga langsung dibawa ke rumah sakit," kata Dr Firdaus Saleh SpB(K), dokter bedah dari RS Pelni Jakarta saat dihubungi detikHealth, Jumat (24/4/2013).

Jika lokasi rumah sakit cukup jauh dari tempat kejadian, Dr Firdaus yang juga berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo menyarankan untuk melihat kondisi korban. Sesudah itu, posisi korban dikembalikan ke posisi anatomis, yaitu telentang dengan posisi lengan di samping tubuh.

Langkah berikutnya adalah memeriksa jalan napas korban, apakah tersendat atau tidak. Bila tersendat, lancarkan dengan cara sedikit mengankat dagu atau mendongakkan kepalanya. Namun sebelumnya, pastikan dulu apakah lehernya aman untuk digerakkan.

Tidak kalah pentingnya, periksa ada tidaknya perdarahan pada tubuh korban. Jika ada, tutup lukanya agar darah tidak terus menerus keluar. Setelah itu semua dilakukan, barulah korban bisa dipindahkan ke kendaraan lalu diangkut ke rumah sakit terdekat.

"Yang penting posisikan tubuhnya selalu dalam posisi anatomis, sebab jika posisi tubuhnya tidak anatomis maka kondisi dalam tubuhnya bisa terus mengalami luka," pesan Dr Firdaus.

Kebanyakan korban kecelakaan lalu lintas meninggal akibat benturan keras di kepala. Penyebab lainnya adalah perdarahan di berbagai organ tubuh, serta patahnya tulang rusuk yang menusuk organ dalam seperti jantung dan paru-paru.

Patah Tulang Karena Kecelakaan? Ini yang Harus Dilakukan

Di kota-kota besar yang dipadati kendaraan, peristiwa kecelakaan lalu lintas bisa dibilang terjadi hampir setiap hari. Salah satu cedera yang sering terjadi akibat kecelakaan adalah patah tulang. Kondisi ini membutuhkan penanganan serius dan hati-hati.

Patah tulang sendiri terdiri dari berbagai jenis. Penanganannya tergantung pada jenis dan tingkat keparahan cedera yang dialami. Saat menemui korban kecelakaan dan ingin menolong, perlu diketahui beberapa hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan agar cedera tidak bertambah parah.

"Tanda-tanda patah tulang itu adalah lihat bentuk dan letak bagian tubuhnya. Jika ada yang keluar atau bergeser tidak pada tempatnya, maka dapat dipastikan ia mengalami patah tulang," kata dr Firdaus.

Dr Firdaus menuturkan, yang pertama perlu dilakukan kepada korban patah tulang adalah memposisikan korban agar kondisi tulangnya yang patah kembali normal. Setelah mengalami kecelakaan, korban biasanya mengalami nyeri yang hebat sampai mengalami kondisi syok, jadi apabila tulangnya dinormalkan, ia tidak akan merasakan nyeri.

Walau begitu, cara ini sebaiknya hanya dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman. Untuk masyarakat awam yang tidak tahu cara menangani pasien patah tulang, sebaiknya korban tidak diotak-atik sebab tindakan yang dilakukan justru bisa membuat kondisi korban bertambah parah.

Setelah mengetahui kemungkinan patah tulang, korban sebaiknya dipindahkan ke tempat yang aman. Proses ini membutuhkan kehati-hatian sebab memindahkan tubuh korban berisiko bisa menggeser posisi luka. Dr Firdaus menyarankan untuk tidak memindahkan korban kecelakaan sendirian.

"Cara aman pindahkan korban adalah angkat dalam posisi anatomis, yaitu telentang dengan kedua lengan di samping secara bersama-sama oleh minimal 4 orang perlahan-lahan dan serentak. Jangan ada bagian tubuh yang terjuntai," jelas dr Firdaus.

(up/syu)

0 comments:

Post a Comment