Wednesday, February 5, 2014

'Warga Jakarta Ketergantungan pada Mobil Pribadi'

Jakarta - Kenaikan pendapatan perkapita (PDB) 5,5 persen sampai 6 persen ternyata merangsang masyarakat Jakarta untuk membeli kendaraan pribadi.

Belum lagi hadirnya kendaraan harga terjangkau (LCGC) semakin membuka peluang masyarakat Jakarta ingin memiliki mobil. Demikian riset yang dilakukan Automotive & Transportasi Practice Asia Pasific Frost & Sullivan.

Menurut lembaga ini, Jakarta adalah kota yang memiliki ketergantungan mobil yang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain, baik di tingkat regional maupun global.

Studi terbaru yang dilakukan Frost & Sullivan, diperkirakan 62 persen dari total penduduk Jakarta bergantung pada kendaraan pribadi seperti mobil, sementara 14 persen lainnya bergantung pada transportasi umum.

19 persen penduduk di ibukota menggunakan transportasi umum dan pribadi, sedangkan 4 persen sisanya tidak menggunakan kendaraan bermotor, baik transportasi umum maupun pribadi (berjalan atau bersepeda).

Vice President Automotive & Transportasi Practice Asia Pasific Frost & Sullivan Vivek Vaidya mengatakan hampir 58 persen perjalanan yang ditempuh hanya memanfaatkan 25 persen kapasitas mobil yang dimiliki, hal ini kemudian memberikan peluang untuk carpooling.

63 persen dari responden yang disurvei di Jakarta menyebutkan bahwa penyebab utama yang membuat mereka frustrasi adalah kemacetan lalu lintas.


0 comments:

Post a Comment