Tuesday, November 4, 2014

Mobil LCGC Dongkrak Pasar Roda 4

Mobil LCGC Dongkrak Pasar Roda 4Jakarta - Meski dipenuhi kontroversi seputar penggunaan BBM dan dianggap tidak tepat sasaran, kebijakan Low Cost Green Car (LCGC) dinilai analis sudah menjadi game changer untuk pasar otomotif Indonesia.

Silka Yosa, Consulting Analyst, Automotive & Transportation Practice, Asia Pacific, Frost & Sullivan mengatakan bahwa dalam waktu setahun setelah pengumuman program LCGC, volume industri secara keseluruhan telah meningkat

Program emisi karbon rendah (LCE) dengan fokus pada LCGC sejauh ini telah terbukti berhasil mendorong pertumbuhan pasar secara keseluruhan dengan persentase rata-rata 17 persen per bulan.

"Program LCE hanya mencakup teknologi ramah lingkungan, tidak termasuk EVS. Dibandingkan dengan program serupa di Thailand dan Malaysia, tujuan utama program LCE ini adalah untuk mendorong permintaan lokal dan meningkatkan motorisasi sekaligus mempromosikan teknologi ramah lingkungan," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (4/11/2014).

Silka Yosa juga mengatakan bahwa insentif pajak barang mewah dalam program LCE dan spesifikasi tolak ukur harga rendah untuk LCGC lebih menguntungkan pasar domestik daripada ekspor.

Ia menambahkan, saat ini, terdapat 5 model kendaraan yang ditawarkan dalam program ini. Ada kemungkinan bahwa pelaku pasar saat ini akan meluncurkan lebih banyak model.

"Volume segmen LCGC sangat tinggi karena harganya yang terjangkau dan hemat bahan bakar.
Dukungan penuh dari pemerintah dan kesediaan industri yang mendorong segmen ini tumbuh pesat," ujarnya.

Silka Yosa mengatakan bahwa segmen berbasis bahan bakar alternatif seperti NGV dan Biofuel saat ini terhambat karena kurangnya dukungan pemerintah dalam hal regulasi dan infrastruktur bahan bakar. Dengan dukungan yang kuat, segmen ini bisa memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

Ia juga mengatakan bahwa segmen yang berbasis teknologi tinggi (mesin canggih dan hibrida) yang akan diutamakan untuk ditawarkan oleh produsen mobil. "Namun, setiap tindakan penetrasi akan membutuhkan investasi yang besar serta komitmen, kemungkinan permintaan pasar akan tumbuh secara perlahan karena masyarakat masih berusaha mengenal teknologi baru," katanya.


0 comments:

Post a Comment