Monday, September 21, 2015

ITB Tawarkan Teknologi Penyelamat saat Kecelakaan Kendaraan Bermotor

ITB Tawarkan Teknologi Penyelamat saat Kecelakaan Kendaraan BermotorBandung - Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia begitu memprihatinkan, sejak tahun 2011 angka kematian dari kecelakaan lalu lintas jumlahnya sekitar 30 ribu per tahun.

Institut Teknologi Bandung (ITB) menawarkan terobosan untuk mengurangi tingkat risiko kecelakaan lalu lintas di Indonesia.

Teknologi yang ditawarkan ITB adalah teknologi pembuatan kolom rangka yang disebut crash box. Crash box diklaim akan dapat mengurangi risiko yang akan dialami oleh pengemudi atau penumpang mobil saat terjadi kecelakaan.

"Crash box ini ini didesain untuk menyerap energi tabrak sebesarnya sehingga tidak ditransmisikan kepada penumpang," ujar Kepala Divisi Inkubator Industri dan Bisnis ITB Sigit P Santosa saat ditemui di sela-sela acara Asean Automobile Safety Forum (AASF) 2015 di Aula Timur ITB, Jalan Ganeca, Senin (21/9/2015).

Pembuatan kolom rangka crash box ini akan membuat body depan mobil dapat berlipat secara berturut sehingga mengurangi energi tabrak. Crash box ini dipasang di sisi kiri kanan dalam diantara bemper depan dan mesin mobil.

"Teknologi ini bisa diterapkan di mobil, kereta dan pesawat," katanya.

ITB telah mendapatkan paten atas pembuatan geometri kolom dan material crash box ini. Saat ini ITB tengah menawarkan teknologi ini ke sejumlah industri otomotif supaya bisa diterapkan secara pabrikan.

"Kita sedang berupaya kerja sama dengan industri dalam negeri untuk komersialisasi," tutur Sigit.

Penambahan kolom ini menurutnya tak akan terlalu banyak mengubah ruang atau bentuk dalam mesin mobil. Jika terjadi kecelakaan tabrakan, tidak perlu mengganti keseluruhan bagian, hanya tinggal mengganti bagian depan mobil dimana crash box dipasang.

"Dengan pemaangan crash box ini bisa mengurangi risiko atau penurunan energi tabrak sampai ke penumpang hingga 50-60 persen untuk kecepatan sekitar 64 km per jam," jelasnya.

Selain pemasangan crash box, fitur keselamatan yang juga mempengaruhi risiko kecelakaan adalah sabuk pengaman dan air bag serta interior.

Dalam acara AASF 2015 ini membahas soal fatalitas kecelakaan lalu lintas yang menjadi masalah di sejumlah negara. Di Indonesia sendiri, Sigit menyebut sekitar 30 ribu jiwa meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Angka ini akan terus bertambah jika tak segera dicari solusinya yang tepat.

Data dari Kepolisian menyebutkan pada 2014 kemarin ada 28.297 orang meninggal dunia. Jika dihitung setiap jam-nya ada 3 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan.


(tya/ddn)

0 comments:

Post a Comment