Tuesday, October 20, 2015

'Indonesia Sudah Darurat Sepeda Motor'

Jakarta - Pertumbuhan jumlah sepeda motor terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Tak hanya jumlah motor yang terus bertambah, angka kecelakaan sepeda motor turut mengikuti pertumbuhan motor.

Pada tahun lalu, tercatat jumlah sepeda motor mencapai 97 juta unit. Sedangkan jumlah kecelakaan sepeda motor berdasarkan data dari Korlantas Polri pada periode trimester ketiga 2015 tercatat sebanyak 28.544 kasus.

Melihat kondisi demikian, Guru Besar Transportasi Universitas Tarumanegara Leksmono Suryo Putranto menilai bahwa Indonesia sudah gawat darurat akan pertumbuhan sepeda motor.

Menurut Leksmono jika masyarakat Indonesia diberi alternatif transportasi umum yang aman dan nyaman, masyarakat akan beralih moda transportasi.

"Semua orang tidak ingin naik sepeda motor sebenarnya kalau angkutan umumnya bagus. Secara sukarela orang akan naik kendaraan umum," ujar Leksmono yang juga Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Lantas Angkutan Jalan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), dalam Sharing Session IRSA 2015, Selasa (20/10/2015).

"Kalau naik kendaraan umum orang bisa santai, bisa sambil baca buku dan istirahat. Tapi kalau naik sepeda motor harus berkonsentrasi. Indonesia sudah gawat darurat sepeda motor,” ujarnya.

Selain menyediakan kendaraan umum yang aman dan nyaman, Leksmono berpendapat agar pihak pemerintah membuat regulasi ketat soal penjualan sepeda motor.

"Jumlah sepeda motor meningkat karena pemerintah pusat melonggarkan kredit murah, mobil murah, motor murah. Dari sisi angkutan umum, harus ada yang dibangun cepat. Ini sudah darurat keadaan negara kita di bidang transportasi," tegasnya.

Menyikapi tingginya angka kemacetan serta kecelakaan yang terjadi di Indonesia ini perlu dilakukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya melalui active transportation.

Active transportation yang dimaksud merupakan program atau gerakan yang mengajak masyarakat untuk bergerak aktif dan beralih moda transportasi. Dari penggunaan kendaraan bermotor seperti motor dan mobil, masyarakat diajak beralih untuk bersepeda maupun berjalan kaki.

Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia Tri Tjahjono mengatakan bahwa program active transportation harus mulai digerakkan di seluruh wilayah Indonesia dimulai dari pendidikan di sekolah.

"Saya pernah lihat di wilayah Prumpung, Jakarta, ada anak sekolah yang naik motor ke sekolah. Padahal jarak dari rumah ke sekolah dekat. Harusnya dimulai pendidikan di sekolah dengan soft skill bagaimana penerapan active transportation," ujar Tri.

"Active transportation dimulai dari jalan kaki, naik sepeda, dan kendaraan umum. Itu yang perlu didorong pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Dengan digerakannya active transportation sejak usia sekolah, masyarakat diharapkan akan terbiasa untuk berjalan, menggunakan sepeda atau kendaraan umum dalam mobilitasnya. Hal tersebut juga diharapkan menekan pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia.

Otolovers setuju, Indonesia sudah darurat motor?


(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment