Wednesday, January 9, 2013

Punya Evina, PLN Siapkan Pasokan Listrik untuk Mobil Listrik

Punya Evina, PLN Siapkan Pasokan Listrik untuk Mobil Listrik Jakarta - PT PLN (Persero) tahun ini bakal menjual 2.000 unit mobil listrik bermerek Evina yang merupakan buatan lokal oleh Dasep Ahmadi. Berbekal nama Evina, mobil ini diharapkan bakal dilirik kaum wanita.

"Saya harapkan bisa produksi 1.000-2.000 unit untuk tahun ini. Namanya, Evina, itu Pak Nur (Nur Pamudji-Dirut PLN) yang namain, kan agak perempuan, jadi bisa dipakai para wanita," ujar Dasep ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (9/1/2013).

Menurut Dasep, sebenarnya pasar utama dari produksi perdana mobil listrik ini adalah instansi pemerintah. "Ya selama ini kan mereka menyewa mobil untuk dinas, jadi bisa beli mobil ini," ujarnya

Saat ini harga 1 unit mobil listrik tersebut di bawah Rp 200 juta. Diharapkan, ke depannya pemerintah bisa memberikan insentif sehingga menekan harga mobil tersebut.

"Di Amerika dan Eropa sudah dikasih subsidi sekitar 70-30 juta," jelasnya.

Selain insentif produksi, pemerintah juga diharapkan dapat memberikan subsidi untuk listrik atau energi mobil ini. Dasep menjamin jumlah subsidi yang diberikan tersebut tidak akan sebesar subsidi untuk BBM.

"Mobil ini 4 jam untuk 135 km. Misalkan Jakarta Bogor bolak balik bisa 120 km atau sekitar 12 liter, beli Pertamax jadi Rp 120 ribu, kalau listrik 8 km/KwH tandanya sekitar Rp 15 ribu. Jadi nanti kita buat meteran khusus di rumah untuk mobil listrik supaya bisa disubsidi listrik untuk mobilnya," papar Dasep.

Dasep menyatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu uji tim ahli untuk mendapatkan Nomor Induk Kendaraan (NIK). Yang jelas, lanjutnya, keamanan mobil ini sudah terjamin.

"Bulan April ini diharapkan selesai pengujiannya. Tingkat safety terujilah, tidak bakal kesetrum walaupun banjir. Samalah kekuatannya sama mobil lain, kalau tenggelam banjir ya pasti mati, tapi setengah roda bisalah," ujarnya.

Nantinya, tambah Dasep, konten dari mobil ini diharapkan bisa dari lokal. Pasalnya, saat ini, masih 50 persen dari lokal. Kemudian, kapasitas mobil ini bisa diperbesar.

"Saya usahakan semua lokal, baterai, onderdil, dan lain-lain. Nanti juga ada passenger car, Jakarta-Bandung bolak balik tanpa charger," pungkasnya.

Pemerintah Siap Pasok Energi untuk Proyek Mobil Listrik Tapi Tidak Bakal Beri Subsidi

Pemerintah menjamin pasokan energi untuk mobil listrik sangat cukup walaupun telah ada 1 juta unit mobil listrik pada tahun ini. Hal ini sebagai antisipasi terjadi pertumbuhan permintaan mobil listrik dimasa mendatang.

"Kebutuhan listrik kan tiap tahun bertambah tapi kita sudah antisipasi jika mobil listrik ada, mulai dari stasiun pengisian mobil listrik," ucap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman, Rabu (9/1/2013).

Berapa pun mobil listrik yang ada, bahkan jika pada 2013 kata Jarman ada 1 juta unit mobil listrik, pasokan listrik tetap cukup dan ada khususnya untuk Jawa-Bali.

"Walau tahun ini ada 1 juta unit dan mobil listrik diproduksi massal, pasokan listrik ada dan cukup khususnya jika melihat kondisi pasokan cukup untuk Jawa-Bali," ungkap Jarman.

Namun hingga sampai saat ini ujar Jarman, pihaknya belum mengeluarkan anggaran khusus untuk menyiapkan infrastruktur pengisian mobil listrik.

"Tidak ada anggaran khusus untuk infrastruktur mobil listrik, yang jelas dari sis pasokan listrik sudah cukup berapapun yang diproduksi, apalagi kita sudah ada cadangan listrik 30% di Jawa-Bali, bahkan dibeberapa tempat sudah aman pasokannya," tukas Jarman.

Meski begitu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengatakan, listrik yang diperuntukkan sebagai bahan bakar mobil listrik tidak mendapatkan subsidi dari negara.

"Nge-charge mobil listrik, tarif listriknya harus yang non subsidi," kata Nur Pamudji di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (9/1/2012).

Dikatakan Nur, kenapa harus tarif non subsidi, pasalnya orang tersebut sudah mampu dan tidak perlu diberikan subsidi.

"Kan sudah punya mobil, masa listriknya charge-nya pakai listrik subsidi," ucap Nur.

Lalu bagaimana kepada pemilik rumah berdaya listrik 2.200 volt ampere dan punya mobil listrik? Apakah bisa mengisi bahan bakar mobil listrik di rumahnya yang listriknya masih disubsidi negara?

"Ya bisa saja charge di rumah, ya 2.200 Va masih disubsidi listriknya. Tapi masa mau charge mobil semua lampu, kulkas, AC, TV, dan lainnya dimatiin semua, sengsara banget mau charge mobil saja," tegas Nur.

Untuk itu, PLN siapa datang ke rumah pelanggannya yang memiliki mobil listrik untuk menambah meteran listrik khusus untuk mengisi baterai mobil listrik.

"Ya kalau punya mobil listrik ya telepon kami (PLN) kami buatkan meteran khusus untuk charge di rumah, tapi tarifnya tidak disubsidi loh," cetus Nur.

"Kami datang dan akan membuatkan daya khusus (meteran listrik) untuk men-charge mobil listrik," ucapnya.

0 comments:

Post a Comment