Tuesday, February 5, 2013

Bahaya Polusi, Beijing Sarankan Warga Tidak Keluar Rumah

Bahaya Polusi, Beijing Sarankan Warga Tidak Keluar Rumah Beijing - China boleh saja bangga karena kini menjadi pasar mobil terbesar di dunia. Amerika pun telah beberapa tahun kalah oleh mereka. Tapi sebagai konsekuensinya, polusi udara di negara itu sudah dalam tahap yang mengkhawatirkan.

Bahkan saking berbahayanya, pemerintah kota Beijing menyarankan 20 juta warganya tidak berpergian dan berada di dalam ruangan atau rumah bila tidak dibutuhkan.

Sebab kualitas udara di Beijing dikatakan sudah masuk dalam tahap sangat mengkhawatirkan dan berbahaya.

Bahkan saking berbahayanya, perusahaan seperti Toyota, Honda, Apple hingga JP Morgan memberikan karyawan mereka masker untuk menjaga pernafasan dan melindungi kesehatan karyawannya.

"Selama beberapa tahun ke depan kualitas hidup di Beijing akan menjadi sesuatu yang memiliki dampak pada penghasilan," kata Direktur Regional Hays Plc, Simon Lance seperti detikOto kutip dari In Auto News.

Selain Beijing, pada 1 Februari lalu Shanghai juga mengeluarkan peringatan bagi penduduk mereka untuk tinggal di dalam rumah karena masalah polusi ini.

Beijing dan Shanghai sendiri selama ini memang telah khawatir mengenai pertumbuhan penjualan mobil disana. Untuk menghalau pertumbuhan, kedua kota itu bahkan telah memberlakukan pembatasan pelat nomor untuk kendaraan baru yang mereka keluarkan.

Jumlah kendaraan di China sendiri sudah mencapai angka 240 juta, hampir sama dengan jumlah penduduk Indonesia. Setengah dari jumlah itu adalah mobil pribadi.

Perdana Menteri Wen Jiabao mengatakan dalam pertemuan Dewan Negara bahwa China harus meningkatkan upayanya untuk menghemat energi dan serius berpikir tentang tanggung jawab lingkungan.

Negara ini sendiri bertujuan untuk mengendalikan konsumsi energi sekitar 4,1 miliar ton batubara per tahun pada tahun 2015.

0 comments:

Post a Comment