Tuesday, February 5, 2013

Biar Kuat Nyetir, Sopir di Afrika dan Timur Tengah Biasa Ngunyah Ghat

Biar Kuat Nyetir, Sopir di Afrika dan Timur Tengah Biasa Ngunyah Ghat Cape Town - Dalam beberapa hari belakangan popularitas ghat yang mengandung cathinone/katinona telah meningkat. Ternyata, untuk penduduk kawasan Afrika dan Timur Tengah tanaman ini adalah tanaman biasa. Para pengendara pun suka mengkonsumsinya biar konsentrasi saat nyetir.

Di Indonesia, tanaman ghat yang memiliki nama latin Catha edulis telah menjadi kontroversi menyusul penggunaan katinona oleh presenter Raffi Ahmad.

Padahal di negara-negara Afrika Timur atau di sekitar laut merah dan di semenanjung Arab sudah menggunakannya untuk berbagai keperluan dan sudah mentradisi. Bahkan, di daerah-daerah itu, tanaman ini sudah dibudayakan.

Itu setidaknya hasil penelitian Sikiru Lamina, dari Physiokinetics and Biomedical Technology Department, School of Health Technology, Federal University of Technology, Owerri, Nigeria.

Artikel itu dimuat di Jurnal Ilmiah Afrika Selatan dengan judul: Khat (Catha edulis): the herb with officio-legal, socio-cultural and economic uncertainty vol.106 no.3-4 Pretoria Mar./Apr. 2010.

Lamina mencatat banyak yang percaya bahwa khat berasal dari Ethiopia, yang kemudian menyebar ke Afrika Timur dan Yaman. Ada pula yang berpendapat kalau tanaman itu berasal dari Yaman sebelum menyebar ke Ethiopia.

Saat ini, selain kedua kawasan tadi tanaman ini juga sudah menyebar ke Somalia, Malawi, Uganda, Tanzania, Arab, Kongo, Madagaskar, Zimbabwe, Zambia dan Afrika Selatan serta ditemukan juga di Afghanistan dan Turkistan.

Tanaman ini dipercaya bisa meningkatkan stamina bagi yang mengunyahnya. Karena itulah tidak heran bila para pengendara yang ingin berkendara jarak jauh, terutama para supir truk, suka mengkonsumsi tanaman ghat selain para pekerja dan petani atau bahkan pelajar yang hendak menempuh ujian.

Para pengendara truk ini bahkan dikatakan bisa mengkonsumsi tanaman ini setiap hari.

0 comments:

Post a Comment