Friday, June 28, 2013

Nasib Chevy di Kepungan Pabrikan Jepang di Indonesia

Nasib Chevy di Kepungan Pabrikan Jepang di Indonesia Jakarta - Dibanding pabrikan Jepang, General Motors sebenarnya sudah berada di Indonesia lebih lama lagi. Namun sampai sekarang mereka baru memiliki 34 diler, dan pangsa pasar kurang dari 1 persen. Kalah jauh dengan pabrikan Jepang.

"Kami memulai beroperasi di Indonesia tahun 1938. Kami sudah sangat sukses, kami memiliki 7 persepuluh poin pangsa pasar nasional dalam 75 tahun. Apa kau bercanda?" sindir Head GM International Operations Tim Lee dikutip dari Reuters, Jumat (28/6/2013).

Meski ada jurang pemisah yang lebar dengan pabrikan Jepang itu, Indonesia terlalu seksi bagi GM dan pabrikan lain untuk dihiraukan. Pasar negara berkembang tercatat sebagai penyumbang 50 persen penjualan mobil di dunia.

Kalangan industri otomotif memperkirakan angka itu akan naik lagi menjadi dua pertiganya pada 2020 saat permintaan mobil mencapai 100 juta per tahun.

Dan Indonesia, bersama Brasil, Rusia, India, Afsel dan China menjadi salah satu pasar berkembang paling menarik.

Dengan populasi yang mencapai 240 juta jiwa, angka penjualan mobil baru mencapai 1 juta unit, dan angka itu diperkirakan akan berlipat ganda dalam 3 tahun ke depan.

McKinsey Global Institute memprediksi sekitar 90 juta rakyat Indonesia akan masuk ke level kelas menengah 2030, dan Indonesia pun bisa mengalahkan Inggris dan menjadi negara ketujuh dengan perekonomian terbesar di dunia.

Itu yang menjadi fokus bagi GM, pabrikan mobil terbesar kedua di dunia setelah Toyota.

GM selama beberapa dekade gagal dalam memberikan pilihan produk yang menarik bagi Indonesia. Saat ini orang Indonesia tengah demen dengan mobil MPV. Sekarang, mereka akhirnya meluncurkan Chevy Spin.

CEO GM Dan Akerson menuturkan dia berpikir GM bisa mengambil 7-10 persen pangsa pasar Indonesia dalam satu dekade ke depan."Saya rasa itu tujuan yang baik," ujar Akerson.

GM pun kembali mengoperasikan pabriknya yang sempat berhenti di 2005. Jaringan sales dan diler pun mulai ditata kembali.

Marcos Purty, bos GM yang baru memimpin selama 2 tahun di Indonesia, menuturkan GM saat ini tengah membangun jaringan dan memperbaiki citra GM.

Di tangan Purty, line up Chevrolet diperbanyak. Dia menambah 4 mobil baru tahun lalu, yakni pikap Colorado, SUV Trailblazer, SUV Captiva dan hatchback Aveo. Tahun ini adalah Spin.

Untuk menjual mobil dalam kuantitas yang banyak, GM pastinya membutuhkan jaringan penjualan. Purty menuturkan GM akan menambah jaringan menjadi 50 outlet dari saat ini yang baru 34 outlet.

Selama 2 tahun ini Purty masih merasa seperti seorang anak yang ada di poster yang dibelinya beberapa tahun lalu. Anak itu mengikuti pertandingan baseball dan timnya kalah 14-0, tapi dia tetap tersenyum.

"Putus asa? Anak di dalam poster itu mengatakan: Mengapa saya harus putus asa, ini baru inning pertama, dan saya belum sekali pun memukul bola. Seperti itulah perasaaan saya," begitu perasaan Purty menanggapi persaingan tidak seimbangnya dengan produsen Jepang.

(ddn/asy)

0 comments:

Post a Comment