Saturday, July 13, 2013

Dahlan Iskan Minta PLN Jadi Pelopor Mobil Listrik

Dahlan Iskan Minta PLN Jadi Pelopor Mobil Listrik Cileungsi, Bogor - Persoalan BBM selalu menjadi masalah di tanah air, kenaikan harga BBM selalu menimbulkan keributan sejak zaman pemerintah Prsiden Soeharto sampai saat ini. Menteri BUMN Dahlan Iskan ingin menggenjot penggunaan mobil listrik.

"Setiap presiden selalu terbelit dengan masalah BBM, mulai zaman Soeharto, Ibu Mega, Gus Dur, dan SBY. Kalau mau naik (harga BBM) ribut minta ampun," ujar Dahlan saat mengunjungi pabrik baterai Nipress di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2013).

Untuk mengakhiri kisruh BBM yang berkelanjutan, Dahlan menawarkan penggunaan mobil listrik yang bahan bakarnya sudah disiapkan oleh PT PLN (persero).

"Saya akan minta BUMN yang menjadi pelopor penggunaan mobil listrik misalnya PLN. Masa perusahaan listrik (PLN) mobilnya pakai BBM. Pertamina harus mati itu seharusnya yang ada di dalam Pak Nur (Nur Pamudji Dirut PLN) walaupun saya membela keduanya. PLN harus melihat peluang ini sebagai pasar bukan beban," saran Dahlan.

Dengan besarnya potensi penggunaan mobil listrik, Dahlan bermimpi tahun depan ada ribuan mobil listrik yang diproduksi dan dijual. "Tahun depan harus ada 5.000 mobil listrik yang terbuat juga terjual," ujarnya.

Apalagi dibandingkan mobil yang menggunakan BBM, mobil listrik lebih efisien. Saat macet, mobil listrik sama sekali tidak menghabiskan konsumsi bahan bakar.

"Selama macet kalau mobil yang berbahan bakar bensin itu tetap masuk dan konsumsi dia, kalau mobil listrik pas macet itu listrik 0%," ujarnya.

Lalu bagaimana soal pengisian listrik atau charging untuk mobil listrik ini? Dahlan pun menjelaskan ada cara cepat dan cara lambat untuk mengisi bahan bakar mobil listrik ini.

"Cara charging baterai mobil listrik itu ada dua yaitu cara cepat dan lambat. Di luar negeri sana hanya 10% saja yang menggunakan cara cepat atau fast charging sedangkan selebihnya mengisi ulang pada saat tidur malam," kata Dahlan.

Menurut Dahlan, cara kedua mengisi bahan bakar mobil listrik saat malam memberikan keuntungan bagi PLN selaku penyedia listrik ini. Karena PLN terus memproduksi listrik 24 jam, namun penggunaan listrik di malam hari sangat minim, sehingga menambah beban biaya yang dikeluarkan PLN.

"Penggunaan listrik dari jam 11 malam sampai jam 6 pagi sedikit sekali yang terpakai. PLN mengalami kesulitan bahkan kerugian karena listrik tetap diproduksi namun pemakaian minim. Jadi kalau ada mobil listrik dan diisi ulang di waktu-waktu itu penggunaan listrik bisa dipakai merata," imbuhnya.

(wij/ddn)

0 comments:

Post a Comment