Wednesday, July 3, 2013

Kenapa Knalpot Variasi Masih Dibiarkan di Indonesia?

Kenapa Knalpot Variasi Masih Dibiarkan di Indonesia? Jakarta - Kebiasaan pengendara bermotor di Indonesia, terutama motor, adalah sangat suka mengganti knalpot motor mereka. Padahal, itu berpengaruh negatif pada lingkungan.

Selain mengeluarkan polusi suara, penggantian knalpot dengan knalpot variasi juga bisa membuat produksi emisi jadi meningkat.

"Konsumen kita kan masih sangat suka mengganti knalpot, biar lebih oke katanya. Brung, brung, brung, hilanglah miliaran rupiah," kata Anggota Tim Transportasi, Lingkungan, dan Infrastrukstur Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Indra Chandra Setiawan.

Miliaran rupiah yang dimaksud Indra adalah miliaran rupiah yang telah dihabiskan produsen untuk melakukan penelitian agar emisi gas buang kendaraan jadi rendah.

Pada knalpot standar, biasanya pabrikan mengaplikasi katalitik konverter yang berguna untuk mereduksi produksi emisi sebuah kendaraan.

"Ini terlihat sepele, tapi sudah harus jadi isu bersama. Kita bicara bukan hanya 5-10 tahun ke depan, tapi untuk jangka panjang," lugasnya.

"Terus terang standar Euro2 di indonesia jadi Euro banci. Sudah standar bahan bakar cuma Euro2, kebiasaan yang membuat standar emisi menurun dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan," keluhnya.

(syu/ddn)

0 comments:

Post a Comment