Tuesday, April 8, 2014

Diameter Nozzle BBM Dibedakan Mengada-Ngada?

Diameter Nozzle BBM Dibedakan Mengada-Ngada?Jakarta - Banyak cara untuk menekan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi salah satunya dengan memodifikasi nozzle pengisian BBM.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kini tengah menggodok penggunaan diameter nozzle BBM untuk RON 92 lebih besar atau lebih kecil dari nozzle BBM RON 92 ke bawah. Apakah penerapan ini mengada-ngada?

"Kalau ditanya mengada-ngada atau tidak. Saya tidak bisa kasih komentar. Tapi yang jelas pemerintah yang membuat aturan ini punya alasan tertentu, seperti menekan penggunaan BBM subsidi," kata Marketing & DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Davy J. Tuilan ketika menanggapi rencana Kemenperin di Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Menurut Davy, tingginya konsumsi BBM bersubsidi selama ini memang menjadi polemik tersendiri. Berbagai cara ditempuh untuk memperkecil penggunaan BBM bersubsidi. Semakin memuncak ketika dikaitkan dengan kehadiran lcgc. Sebab pasar lcgc di Indonesia dinilai cukup besar.

Saat mobil murah dan ramah lingkungan resmi dipasarkan di Indonesia, pemerintah dan Agen Pemegang Merek (APM) sepakat mengeluarkan larangan lcgc 'minum' BBM bersubsidi.

Dari sisi APM siap menghilangkan masa garansi mesin jika terbukti menggunakan BBM yang tidak standar APM. Sedangkan pemerintah menindaktegas dengan pemasangan RFID yang belakangan programnya berjalan di tempat.

"Kita produsen tidak bisa menahan konsumen pakai BBM subsidi. Pemerintah yang punya kekuatan untuk menahan laju penggunaan BBM subsidi," imbuh Davy. Davy berharap pemerintah aktif untuk mengontrol penggunaan BBM subsidi.

Rencana pembedaan nozzle BBM masih terus diupayakan. Produsen diharapkan siap untuk menyesuaikan lubang pengisian BBM lcgc dengan diameter nozzle BBM nonsubsidi nantinya.


0 comments:

Post a Comment