Thursday, July 3, 2014

Strategi Ford untuk Atasi Gempuran Merek Jepang

Strategi Ford untuk Atasi Gempuran Merek JepangJakarta - Di pasar otomotif nasional, raksasa-raksasanya berasal dari produsen mobil asal Jepang. Para produsen itu seperti Daihatsu, Honda, Nissan, Suzuki hingga Toyota yang menjadi pemimpin pasar.

Tapi, tidak hanya merek-merek asal Jepang yang ada di Indonesia, pabrikan asal Eropa dan Amerika juga ada. Salah satu contohnya adalah merek Ford. Meski digempur para raksasa asal Jepang, Ford tetap optimis dan mampu bersaing.

Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI), Bagus Susanto, mengatakan Ford tidak mengganggap semua ini sebagai kendala, tapi melihatnya sebagai tantangan untuk terus bisa bersaing dengan baik.

"Kita lebih melihat ini adalah tantangan bukan kendala. Dengan begitu kita akan terus berusaha memperluas cakupan produk-produk kita," ungkap Bagus di sela-sela peresmian diler Ford AK Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (3/7/2014).

Di Indonesia, Ford sudah memiliki beberapa model diantaranya Ford Fiesta, Focus, Everest, Ranger hingga medium SUV yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu, Ford EcoSport. Nantinya, Ford tidak akan berhenti sampai disitu, karena masih banyak model lain yang akan dijualnya.

"Kita perlu memperkuat line-up. Dengan begitu kita bisa buktikan dengan peluncuran produk baru kita, seperti kemarin EcoSport yang langsung diterima oleh masyarakat. Kita juga akan menambahkan jaringan pemasaran," lugasnya.

Tak berhenti sampai disitu, Bagus juga mengatakan kedepannya Ford akan terus meneruskan strategi global Ford yang dikenal dengan sebutan One Ford. Itu salah satu strategi yang menjadikan Ford bisa bersaing di Indonesia.

"Sebenarnya kita di 2 bulan lalu seperti di April dan Mei sudah menjadi urutan ke-9 dari member Gaikindo. Itu sudah bagus karena merek non Jepang, kita yang sudah masuk ke 10 besar di pasar otomotif nasional," bebernya.

"Kedepannya juga kita akan teruskan strategi global One Ford. Kita akan bawa beberapa produk One Ford untuk diluncurkan di Indonesia," tutup Bagus.


0 comments:

Post a Comment