Wednesday, February 18, 2015

KIA Berharapkan Penjualan Tumbuh di Semester Dua

KIA Berharapkan Penjualan Tumbuh di Semester DuaJakarta - Sampai saat ini, PT KIA Mobil Indonesia (KMI) menilai kondisi ekonomi dan politik di Indonesia masih menggambarkan ketidakpastian. Soalnya, kedua kondisi itu berpengaruh besar terhadap kontribusi penjualan mobil KIA di Indonesia.

"Sampai sejauh ini, kita terus terang sebagai kalangan bisnis masih merasakan banyak ketidakpastian," kata Direktur Marketing PT KMI Hartanto Sukmoni di acara Media Gathering Awal Tahun PT KMI di Publico Bistro & Bar, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Sebab, menurut Hartanto, nilai tukar rupiah terhadap dolar, suku bunga yang tidak menentu hingga kondisi politik yang belum stabil mempengaruhi konsumen untuk membeli kendaraan baru. Banyak konsumen yang menunda pembelian mobil baru karena kondisi tersebut yang belum stabil.

Untuk itu, Hartanto berharap, kondisi tersebut akan stabil pada semester kedua tahun ini. Artinya, memasuki bulan ketujuh, diharapkan kepastian bisnis sudah bisa lebih baik sehingga akan menghasilkan dampak positif terhadap penjualan.

"Harapannya, kondisi yang tidak menentu ini semester kedua sudah tidak terjadi, kepastian bisnis sudah bisa lebih baik," ujar Hartanto.

Menurutnya, pasar otomotif ditentukan oleh kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Banyak masyarakat yang menunda pembelian mobil baru karena ketidakpastian kondisi tersebut.

"Pasar ditentukan oleh kepercayaan dari masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Banyak di antara mereka karena ketidakpastian kondisi meeeka menunda, nanti lah belinya kalau sudah pasti," bebernya.

Pengaruh terbesar adalah suku bunga yang tidak menentu dan nilai tukar rupiah terhadap dolar yang naik turun. Soalnya, 80 persen konsumen Kia masih menggunakan sistem kredit dan semua mobil Kia masih diimpor yang bergantung dengan kondisi nilai dolar.

"Kalau mereka memastikan beli mobil, biaya yang dikeluarkan mereka harus hitung. Saat ini untuk konsumen Kia sekitar 80 persen pembelian mobil melalui leasing. Karena itu, suku bunga sangat mempengaruhi. Kalau bunga turun, tentu berpengaruh pada penjualan. Dengan US dolar yang tinggi costing kita pasti tinggi, karena semua itungannya dengan US dolar. Itu akan mempengaruhi poin harga mobil. Karena harga mobil dipengaruhi impor," tuturnya.


(rgr/lth)

0 comments:

Post a Comment