Jakarta - Produsen mobil mulai tertarik untuk mengembangkan mobil yang aerodinamis sejak dulu kala, tepatnya sejak diperkenalkannya Chrysler Airflow pada tahun 1934. Namun, kebutuhan akan mobil yang irit bahan bakar belakangan ini membuat para produsen mobil menempatkan pembuatan mobil yang aerodinamis sebagai prioritas utama.
Salah satu cara untuk menghemat konsumsi bahan bakar pada sebuah mobil adalah dengan membuat mobil yang kecil, ringan, dan mesin berkapasitas kecil.
Sayangnya, hal tersebut berbanding terbalik dengan kemauan masyarakat. Masyarakat lebih menginginkan mobil yang berkapasitas tujuh tempat duduk, bertenaga besar sehingga dapat melaju kencang, tapi tetap hemat bahan bakar. Untungnya, produsen mobil dapat menyiasatinya dengan membuat mobil yang aerodinamis.
Cara meningkatkan aerodinamis pada mobil
Secara keseluruhan, cara untuk meningkatkan aerodinamis pada mobil adalah dengan membuat bentuk luar mobil yang tidak begitu besar terkena dorongan angin ketika melaju.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dilakukan oleh para produsen mobil untuk membuat mobil yang aerodinamis:
- Membuat sudut di bagian depan mobil lebih bundar
- Mengatur sudut kemiringan kaca depan
- Memasang grille
- Memasang spoiler kecil di depan ban untuk mengurangi turbulensi
- Mengatur bentuk dan ukuran spion agar lebih aerodinamis
- Membuat jalur udara dari depan mobil hingga ke bagian belakang
- Menambahkan sayap di samping mobil
- Mengurangi jarak antara mobil dengan tanah
- Memasang spoiler belakang
- Mengatur sudut kemiringan kaca belakang
- Memasang semacam penutup di bagian bawah mobil agar angin tidak masuk ke komponen mobil, melainkan langsung ke belakang
Selain produsen mobil, Anda juga dapat meningkatkan aerodinamis pada mobil dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Tidak memasang rak di atas mobil
- Menutup seluruh kaca mobil ketika sedang melaju kencang
- Memendekkan jarak antara mobil dengan tanah
- Menggunakan ban yang lebih ramping
(ddn/ddn)
0 comments:
Post a Comment